Aku adalah
Kurcaci yg sedang memanjat Raksasa, untuk melihat indah dan luasnya dunia...
Aku sadar,
aku adalah Kurcaci,
maka dari
itu aku tidak bangga dan merasa hebat,
jika telah
sedikit melihat indah dan luasnya dunia...
Akupun tidak
mau seperti kurcaci kurcaci lain
yang dapat
melihat indah dan luasnya dunia
dengan
memanjat Sang Raksasa,
tetapi
mengingkari itu...
Aku adalah
Kurcaci,
Dan mungkin
saat ini aku sedang di telapak kaki Sang Raksasa,
Namun aku
berusaha berbagi keindahan dan kenikmatan
yang telah
sedikit aku lihat dan ketahui...
Walaupun
masih jauh dan tinggi,
Namun aku
yakin,
Aku masih
bisa memanjat
Hingga
berpijak diatas pundak Sang Raksasa...
Disitu aku
berjanji,
Aku akan
menarik semua Kurcaci lain
yang ingin
melihat indah dan nikmatnya dunia,
untuk sama
sama berpijak diatas pundak Sang Raksasa
Tanpa
melupakan pijakan itu...
By Rust
Gerotha
Dapatkah
kita melakukan seperti kisah Kurcaci diatas?
Mari
menela'a............
Bayangan
kita terhadap Kurcaci adalah makluk yang sangat kecil, dan
pastinya makluk tersebut jarak pandangnya pendek dan sempit
dibanding Raksasa, yang diilustrasikan dengan makluk yg
bertubuh besar dan tinggi.
Dari postur
tubuhnya jelas bahwa jarak pandangnya 1000 kali lipat lebih panjang dan luas
dibanding kurcaci.
Logis bila
Kurcaci ingin seperti Raksasa, maka ia harus memanjat
sesuatu lain yang lebih tinggi dari dia, atau mungkin pundak Raksasa adalah
salah satu pilihaan.
Pesan yang
dapat kita petik dari fiksi diatas adalah,
Dalam
kehidupan sehari hari, terkadang kita tidak mau mengakui kehebatan orang lain.
Ada situasi
dimana kita tidak mampu melakukan suatu hal dan mengandalkan bantuan orang,
namun kita tidak mau mengakui itu.
Di sisi
lain, terkadang kita juga mau hebat sendiri ketika kita sudah bisa melakukan
suatu hal, yang belum tentu bisa dilakukan oleh orang lain. Namun
kita tidak mau berbagi. Padahal kehebatan kita itu atas bantuan orang lain.
Karena kita
tidak mengakui itu, sehingga sering kali perasaan kita atau keinginan kita
untuk membantu orang lain pun kecil.
Tidak
sedikit diantara kita yang mengenal orang lain, ketika lagi susah saja.
Namun pada
saat sudah sukses, sering kali kita lupa kalau kesuksesan kita karena bantuan
orang.
Itulah
Dinamika Kehidupan