Thursday, March 17, 2016

STRATEGI PEMAIN PASAR



A.   STRATEGI PEMIMPIN PASAR ( MARKET LEADER )

Perusahaan yang dominan selalu ingin tetap nomor satu. Sikap ini mendorongnya untuk mengambil tindakan ke tiga arah, yaitu :
1.    Mengembangkan pasar keseluruhan
2.    Melindungi pangsa pasar
3.    Memperluas pangsa pasar

MENGEMBANGKAN PASAR KESELURUHAN
Bila pasar berkembang, perusahaan dominanlah yang memperoleh manfaat terbanyak. Ada tiga cara yang dapat digunakan pemimpin pasar untuk memperluas pasar, yaitu :
a.     Mencari Pemakai Baru
Perusahaan dapat mencari pemakai baru dari kalangan tiga kelompok lain, yaitu dengan menawarkan produk kepada mereka yang tidak memakai tetapi potensial, kepada mereka yang belum memakainya, dan kepada mereka yang belum mengenalnya. Contohnya, perusahaan shampo bayi dapat menggeser atau memperluas pasar sasarannya ke orang dewasa, khususnya remaja putri ( new market strategy ); produsen parfum dapat berusaha mempengaruhi kaum wanita yang semula tidak menggunakan parfum, agar mulai memakai parfumnya untuk meningkatkan rasa percaya diri mereka ( market – penetration strategy ); dan perusahaan waralaba dapat menjual produknya ke negara lain ( geographical-expansion strategy )
b.     Mencari Kegunaan atau penggunaan Baru
Pasar juga dapat diperluas dengan jalan menemukan dan mengenalkan kegunan baru dari sebuah produk. Memantau bagaimana konsumen menggunakan produk merupakan keharusan bagi perusahaan, karna lebih banyak gagasan yang timbul dari konsumen dari laboratorium penelitian perusahaan. Contoh, bahan nylon pada awalnya hanya digunakan sebagai bahan sintesis untuk parasut, namu kemudian kegunaannya dikembangkan sebagai bahan untuk pria dan wanita, alat – alat rekreasi, ban mobil, permadani, dan sebagainya.
Semakin banyak alternatif kegunaan atau pemanfaatan produk, maka potensial pasar keseluruhan bakal meningkat.
c.     Penggunaan yang Lebih Banyak ( Lebih Sering )
Stategi ketiga untuk pengembangan pasar adalah dengan meyakinkan konsumen agar menggunakan produk lebih banyak pada setiap kesempatan. Contoh, jika perusahaan Sereal mampu meyakinkan konsumen agar makan sereal semangkuk penuh, bukan hanya setengah mangkuk, maka penjualannya akan melonjak tinggi.

MELINDUNGI PANGSA PASAR
Perusahaan yang dominan tetap harus melindungi usahanya secara terus menerus dari serangan lawan-lawannya, menjaga wilayah kekuasaannya, dalam hal ini, pangsa pasar yang dikuasainya dari para pesaingnya. Pemimpin pasar tidak mau didikte oleh keadaan. Merekalah memegang inisiatif, menentukan laju pertumbuhan, dan memanfaatkan kelemahan musuh. Pertahanan terbaik adalah dengan menyerang. Pemimpin pasar harus menambal setiap lubang agar tidak dimanfaatkan lawan.
Pilihan yang bijaksana adalah pemimpin pasar harus mengkaji secara cermat wilayah mana yang penting dipertahankan walaupun memakan biaya dan wilayah mana yang dapat dikorbankan dengan menanggung risiko sekecil-kecilnya. Tujuan strategi bertahan adalah untuk mengurangi kemungkinan serangan, mengalihkan serangan ke daerah yang kurang berbahaya, dan memperkecil intensitasnya.
Ada enam strategi pertahanan yang bisa digunakan oleh pemimpin pasar, yaitu :

a.    Pertahankan Posisi ( Position Defence atau fortification Strategi )
Pertahanan yang bijaksana adalah diversifikasi usaha, agar apabila satu unit bisnis diserang dan ditaklukkan pesaing, perusahaan tidak langsung mati.
Dalam rangka membangun position defense, perusahaan berusaha memperkuat hambatan untuk meniru dan atau masuk dalam bisnis bersangkutan. Salah satu cara efektifnya adalah melalui diferensiasi penawaran perusahaan, misalnya melalui keterampilan, kompetensi, dan aset pemasaran yang unik dan tercermin lewat nama merek dan reputasi yang sulit ditiru pesaing. Selain itu cara lain ; mempertahankan kualitas tinggi, layanan prima, pengiriman yang andal, promosi yang menarik dan gencar atau harga lebih murah berdasarkan keunggulan biaya.
b.    Pertahanan Menyamping ( Flanking Defense )
Selain menjaga daerah kekuasaannya, pemimpin pasar perlu membangun pos-pos pertahanan di luar daerahnya untuk melindungi frontyang lemah sebagai pangkalan penyerangan dalam serangan balik.
Pada hakikatnya, flanking defense merupakan respon atau tangkisan untuk flankinf attack. Dalam flanking attack, penyerang memusatkan segala kekuatannya untuk menyerang titik lemah perusahaan. Strategi flanking defense menuntut perusahaan mampu memperkuat semua celah kelemahan yang rentan untuk diserang lawan.
c.    Pertahanan Aktif Mendahului (Preemptive Defense )
Manuver pertahanan yang lebih agresif adalah menyerang lawan sebelum lawan tersebut menyerang. Thompson dan Strickland menggunakan istilah preemptive strikes, yang menurut mereka bertujuan untuk memperoleh posisi menguntungkan yang tidak dapat dipublikasi oleh lawan. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :
·       Memperluas kapasitas produksi hingga melampaui permintaan pasar, sehingga lawan tidak berani memperluas kapasitasnya karena khawatir akan terjadi kondisi penawaran melimpah.
·       Mengikat sumber bahan mentah terbaik, terpercaya dan berkualitas tinggi dengan cara kontrak jangka panjang.
·       Melayani pelanggan yang prestisius.
·       Mencari lokasi-lokasi geografis yang terbaik.
Kadangkala serangan aktif mendahului ini diadakan secara psikologis saja. Dengan kata lain, pemimpin pasar mengirim pesan agar pesaing tidak menyerang
d.    Pertahanan Serangan Balik (Counteroffensive defense)
Bila sebuah perusahaan pemimpin pasar diserang, maka reaksi pertamanya adalah membalas serangan itu. Pemimpin pasar ini memiliki pilihan strategi untuk menghadapi serangan secara frontal untuk menyerang lambung lawan. Namun perusahaan pemimpin pasar yang mempunyai kengunggulan strategi seringkali dapat memulai serangan secara efektif hanya pada waktu – waktu tertentu.
Dalam situasi tertentu, membiarkan serangan lawan berkembang dulu sebelum membalas merupakan strategi yang dibutuhkan untuk menyusun rencana serangan balik. Maka tindakan balasan yang efektif adalah masuk ke daerah utama lawan, sehingga sebagian pasukan penyerang harus kembali untuk mempertahankan wilayahnya.
e.    Pertahanan Bergerak ( Mobile Defense )
Dalam pertahanan bergerak, perusahaan perlu menciptakan kapabilitas respon fleksibel. Artinya, perusahaan harus mampu mengalihkan arena persaingan yang dipertahankan dalam rangka menyelaraskan diri dengan ancaman dan peluang lingkungan.
Dinamika kebutuhan dan keinginan pelanggan serta perubahan teknologi yang berlangsung dramatis, menuntut kesigapan perusahaan untuk merevitalisasi dan mempertahankan relevansi produknya dengan situasi pasar. Pertahanan bergerak dapat pula dilakukan dengan jalan memperluas daerah penjualan yang di masa depan dapat dipakai sebagai basis penyerangan atau pertahanan. Langkah yang bisa ditempuh antara lain ;  perluasan pasar dan diversifikasi pasar.
f.     Pertahanan Penciutan ( contraction Defense atau Strategyc withdrawal )
Kekuatan yang terlalu menyebar menyebabkan pertahanan di masing – masing daerah berkurang. Kondisi seperti ini dapat pula diakibatkan diversifikasi yang terlalu jauh dari keterampilan inti dan kompetensi unik perusahaan. Oleh sebab itu, jalan terbai adalah dengan kontraksi yang merupakan upaya melepaskan daerah penjualan yang ‘kurus’ dan mengatur kembali kekuatan didaerah penjualan yang ‘gemuk’ . strategi ini merupakan konsilidasi kekuatan bersaing perusahaan dipasar serta memusatkan sumber daya pada posisi yang penting.

MEMPERLUAS PANGSA PASAR
Pemimpin pasar dapat berkembang dengan jalan meningkatkan pangsa pasarnya.
Ada tiga faktor yang perlu dipertimbangkan perusahaan sebelum mengupayakan kenaikan pangsa pasar, yaitu :
Ø  Kemungkinan terjadinya tindakan antitrust. Pesaing yang iri hati cenderung akan menuduh perusahaan melakukan praktik monopoli.
Ø  Biaya ekonomis. Biaya yang diperlukan untuk memperoleh tambahan pangsa pasar seringkali meningkat drastis.
Ø  Adanya kemungkinan perusahaan memilih strategi bauran pasaran yang keliru dalam upayanya memperoleh pangsa pasar yang lebih besar.
Treacy dan Wiersema berpendapat bahwa pemimpin pasar akan dapat mempertahankan dan bahkan mengembangkan posisinya apabila selalu berusaha memberikan nilai ( value ) superior kepada para pelanggannya. Untuk itu setiap pemimpin pasar perlu berfokus pada disiplin nilai ( value discipline ) tertentu, sesuai dengan karakteristikpelanggan, produk dan operasinya. Kedua pakar ini mengidentifikasi tiga alternatif yang dapat dijadikan fokus dan tumpuan utama untuk memenangkan persaingan :
1.    Kesempurnaan Operasional ( Operational Excellence )
Tujuan penyampaian kesempurnaan operasional adalah untuk menjadi pemimpin industri dalam aspek kualitas, harga, dan kenyamanan. Strategi inin cocok untuk segmen pasar yang memprioritaskan biaya total terbaik, tetapi tetap mempertimbangkan pula faktor kualitas dan kemudahan mendapatkan produk atau jasa tersebut.
Perusahaan – perusahaan yang berfokus pada keunggulan operasional memiliki karakteristik sebagai berikut ;
v  Adanya optimalisasi dan perampingan proses menghasilkan produk akhir, sehingga biaya dapat diminimumkan.
v  Aktivitas operasi dibakukan, disederhanakan, dikendalikan secara ketat, dan direncanakan secara terpusat.
v  Sistem manajemen berfokus pada dua aspek utama. Pertama ; transaksi yang terintegrasi, andal, dan cepat. Kedua ; kesesuaian atau pemenuhan norma / standar yang berlaku
v  Adanya budaya yang sangat menghargai efisiensi dan membenci segala macam pemborosan.


2.    Kepemimpinan Produk ( Product Leadership )
Untuk mncapai kepemipinan produk,vperusahaan perlu secara terus-menerus melakukan pengembangan dan inovasi produk dan jasa yang dihasilkan. Dengan demikian diharapkan perusahaan selalu dapat menjadi yang terdepan dalam penciptaan state-of-the-art product or service. Ada tiga tantangan yang dihadapi perusahaan seperti ini ; Pertama, perusahaan dituntut untuk selalu kreatif. Kedua, ide-ide yang muncul harus dapat dikomersialkan secepat mungkin. Ketiga, perusahaan juga dituntut berani menciptakan tandingan bagi produk/jasa terbarunya sendiri.
Perusahaan – perusahaan yang menjadi pemimpin produk memiliki beberapa karakteristik berikut :
§  Berfokus pada proses  pengembangan produk, inovasi, dan eksploitasi pasar
§  Struktur bisnis yang bersifat sementara dan selalu berubah
§  Sistem manajemen yang dikendalikan oleh hasil (results-driven )
§  Adanya budaya yang mendorong berkembangnya imajinasi individual, prestasi, dan pola berpikir (mind- set) untuk mengembangkan masa depan.
3.    Keakraban dengan Pelanggan ( Customer Intimacy )
Keakraban dengan pelanggan mengandung arti perusahaan selalu berusaha menyusuaikan produk maupun jasanya dengan kebutuhan spesifik dan spesial setiap pelanggan. Jadi, perusahaan tidak sekedar menjual barang/jasa, tetapi menjual solusi total- dengan memberikan pelayanan dan advis yang bersifat personal.
Perusahaan-perusahaan yang berorientasi pada keintiman dengan pelanggan memiliki model operasi yang bercirikan :
v Adanya obsesi terhadap pengembangan solusi – membantu memahami dengan tepat apa yang dibutuhkan; manajemen hasil (results management) – memastikan agar solusi tersebut dilaksanakan dengan benar; manajemen hubungan
v Struktur bisnis yang mendelegasikan pengambilan keputusan kepada setiap karyawan yang berhadapan langsung dengan pelanggan
v Sistem manajemen yang diarahkan pada upayah memberikan hasil yang menyenangkan bagi para klien.


B.   STRATEGI PENANTANG PASAR ( MARKET CHALLENGER )

Ries dan Trout menyatakan bahwa di dalam kekuatan terdapat kelemahan. Oleh karena itu, dalam segi-segi yang merupakan kekuatan pemimpin pasar, terdapat kesempatan bagi yang akan menjadi penentang pasar untuk membalikan keadaan. Ada dua hal pokok yang perlu direncanakan dengan cermat oleh penentang pasar, yaitu :
a.    Menentukan Lawan dan Sasaran Strategi
b.    Pada umumnya, sasaran para penentang pasar adalah peningkatan pangsa pasar dengan harapan menghasilkan profitabilitas yang tinggi. Pada dasarnya, penyerang dapat memilih menyerang salah satu dari tiga jenis perusahaan, yaitu :
Ø  Perusahaan pemimpin pasar
Ø  Perusahaan setara/sebanding yang tidak berjalan dengan normal dan kekurangan dana.
Ø  Perusahaan kecil lokal dan regional yang tidak berjalan dengan baik dan kekurangan dana.
c.    Memilih Strategi  Penyerangan
Strategi penyerangan mengandung makna usaha merebut sesuatu yang dimiliki lawan. Ada dua aturan umum yang perlu diperhatikan dalam strategi ini yaitu:
1.    Sebuah perusahaan sebaiknya tidak melakukan penyerangan, kecuali bila tujuannya tidak dapat dicapai dengan segala cara lainnya.
2.    Agar penyerangan dapat berhasil, maka penyerangan harus superior dari pada pihak yang diserang.
Secara garis besar, ada lima strategi penyerangan yang dapat dipilih yaitu:
a)    Serangan Dari Depan (Frontal Attack)
Penyerangan dikatakan melakukan serangan frontal jika ia mengerahkan kekuatannya tepat berhadapan dengan lawan. Ia lebih menyeraang kekuatan lawan dari pada kelemahan lawan. Dalam bisnis, serangan frontal dapat berubah menandingi produk pesaing (misalnya, menambah fitur khusus yang dapat menrik pelanggan perusahaan pesaing dan membuat model baru untuk bersaing langsung dengan model milik pesaing), menerapkan iklan perbandingan (comparison ads), menurunkan harga, dan mendirikan pabrik baru dengan lokasi yang berdekatan dengan pesaing.
 Prinsip kekuatan menyatakan bahwa sumber daya manusia yang lebih superior akan memenangkan perang. Prinsip ini dapat dimodifikasi jika pihak yang bertahan memilki efisiensi menyerang yang lebih besar, karena menempati daerah yang lebih menguntungkan. Keberhasilan serangan frontal dalam menghadapi lawan yang berbentang kuat ditentukan oleh keunggulan sumber daya yang dimiliki penyerangan dalam pertempuran.
Alternatif lain untuk serangan frontal adalah memodifikasi strategi, yaitu : Pertama, dengan menanding penawaran-penawaran sang pemimpin dan menjual dengan harga yang murah. Kedua, perusahan penyerang menanamkan modal yang besar pada penelitian untuk menurunkan biaya produksi dan bersaing dalam harga.
b)   Serangan Menyamping ( Flanking Attack )
Penyerang bersikap seolah – olah akan menyerang bagian yang kuat, namun sesungguhnya akan menyerang bagian samping atau belakang. Itulah yang disebut serangan menyamping atau melambung ( flanking attack ).  Kelemahan – kelemahan lawan yang sering dijadikan sasaran penyerang antara lain :
§  Segmen pasar yang terabaikan atau kurang diperhatikan lawan.
§  Daerah geografis di mana lawan memiliki pangsa pasar yang lebih kecil dan / mengerahkan usahakan usaha kompetitif yang mininm
§  Situasi di mana kualitas dan kinerja produk lawan kurang baik
§  Situasi di mana layanan pelanggang ( customer service ) lawan kurang memadai
Secara umum serangan menyamping dapat diarahkan pada dua dimensi strategis, yaitu :
·       Serangan geografis adalah serangan yang ditunjukan pada daerah – daerah pemasaran yang oleh pesaing tidak ditangani dengan baik.
·       Serangan segmen adalah dengan mengisi (melayani) segmen pasar yang selama ini belum dipenuhi pemimpin pasar.
c)    Serangan Mengepung ( Encirclement Attack )
Serangan mengepung merupakan usaha menembus daerah pemasaran lawan. Manuver mengepung ini dilakukan dengan serangan besar – besaran terhadap berbagai front, sehingga lawan harus menjaga bagian depan, samping, dan belakang secara bersamaan. Karena itu, keberhasilan serangan ini mensyaratkan pihak penyerang harus memiliki sumber daya yang melebihi lawannya.


d)   Serangan Melintas ( Bypass Attack )
Serangan ini dilakukan dengan cara melintas lawan dan menyerang pasar yang lebih lemah untuk memperluas basis sumber daya. Ada tiga cara serangan lintas, yaitu :
v Diversifikasi ke produk – produk yang tidak berkaitan
v Diversifikasi ke pasar geografis
v Beralih atau melompat ke teknologi baru.
e)    Serangan Gerilya ( Guerrilla Attack )
Pada umumnya serangan gerilya dilakukan ole perusahaan yang lebih kecil melawan perusahaan besar. Prinsip utama strategi gerrilya adalah hit-and-run. Tujuannya adalah mengganggu dan mengacu lawan dan akhirnya memperoleh tempat berpijak yang tepat. Dalam bisnis, serangan gerilya ini mencakup tindakan memotong harga secara selektif, mengganggu persediaan, membajak eksekutif, kejutan promosi yang intensif, dan sebagainya.
Berikut ini adalah beberapa strategi serangan yang spesifik dengan target pemimpin pasar yaitu :
a.    Strategi Pemotongan Harga
b.    Strategi Produk Murah
c.    Strategi Produk Prestise
d.     Strategi Pengembangbiakan Produk
e.    Strategi Inovasi Produk
f.     Strategi Penyempurnaan Layanan
g.    Strategi Inovasi Distribusi
h.    Strategi Penekanan Biaya Produk
i.      Promosi yang Intensif





C.   STRATEGI PENGIKUT PASAR ( MARKET FOLLOWER )

Perusahaan market follower juga perlu mempertahankan konsumennya dan memperoleh tambahan pelanggan. Di samping itu, perusahaan market follower juga perlu merumuskan strategi untuk pertumbuhan perusahaan dan berusaha agar tidak mengundang balasan dari perusahaan lain. Berikut ini adalah tiga strategi umum yang bisa dimanfaatkan.
1.    Cloner
Perusahaan market follower berupaya meniru dan menyamai segmen pasar dan bauran pemasaran pemimpin pasar. Market follower yang menerapkan strategi ini seringkali dianggap parasit karena sedikit sekali berbuat untuk menstimulasi pasar dan hanya berharap dapat hidup dari investasi sang pemimpin pasar.
2.    Imitator
Dalam strategi ini, perusahaan market follower membuat beberapa diferensiasi, namun tetap meniru pemimpin pasar dalam hal pembaharuan pasar dan bauran pemasaran. Perusahaan market follower yang menerapkan strategi ini bisa diterima oleh pemimpin pasar, karena kegiatan pemasarannya tidak begitu terganggu dan pangsa pasar pengikut tersebut membantu pemimpin pasar agar tidak dituding sebagai monopolis.
3.    Adapter
Perusahaan market follower mencontoh produk – produk pemimpin pasar, memproduksinya, namun dengan improvisasi. Istilah yang acapkali dipakai adalah ATM ( Amati, Tiru, Modifikasi ). Perusahaan adapter lebih memilih untuk menjual ke pasar yang berbeda agar terhindar dari konfrontasi langsung dengan pemimpin pasar.  


D.   STRATEGI RELUNG ATAU PENCERUK  PASAR ( MARKET NICHER )

Gagasan pokok dalam menggarap relung pasar adalah spesialisasi. Perusahaan harus memiliki keahlian khas dalam hal pasar, konsumen, produk, dan sebagainya. Berikut ini adalah beberapa jenis pengkhususan yang dapat dipilih.
1.    Spesialisasi Pemakai Akhir
Perusahaan mengkhususkan diri dalam memenuhi kebutuhan satu macam konsumen akhir saja.
2.    Spesialisasi Tingkat Vertikal
Perusahaan mengkhususkan diri pada beberapa tingkat vertikal dalam rantai produksi – distribusi
3.     Spesialisasi Ukuran Pelanggan
Perusahaan mengkonsentrasikan usahanya pada penjualan kepada pelanggan kecil, sedang, atau besar.
4.    Spesialisasi Pelanggan Tertentu
Perusahaan membatasi penjualannya hanya kepada satu atau beberapa pelanggan utama.
5.    Spesialisasi Geografis
Perusahaan hanya melayani atau menjual produk di wilayah / lokasi tertentu.
6.    Spesialisasi Produk atau Lini Produk
Perusahaan hanya membuat satu produk atau satu lini produk saja.
7.    Spesialisasi Karakteristik ( Fitur ) Produk
Perusahaan membatasi diri hanya memproduksi jenis produk tertentu.
8.    Spesialisasi Pesanan
Perusahaan membuat produk berdasarkan pesanan masing – masing pelanggan.


9.    Spesialisasi Kualitas / Harga
Perusahaan hanya beroperasi untuk kelas bawah atau kelas atas saja.
10. Spesialisasi Jasa
Perusahaan memasarkan satu atau beberapa jasa yang tidak disediakan perusahaan lain.
11. Spesialisasi Saluran Distribusi
Perusahaan mengkhususkan diri pada satu saluran ditribusi.

Salah satu kunci sukses markat nicher adalah kemampuan mereka untuk mengenal konsumennya, sehingga dapat melayani dengan lebih baik. Tugas utama market nicher adalah mencari relung, memperluas dan mengembangkan relung, serta melindungi relung tersebut. Oleh karna itu, adalah lebih baik bagi market nicher untuk melayani lebih dari satu relung pasar ( multiple niching ), sehingga dapat memperbesar kemampuannya untuk bertahan hidup.