Thursday, September 5, 2019

Dies Natalis Ke 6 Universitas MH.Thamrin, LPPM Gelar Acara Workshop Penulisan Jurnal Internasional Bereputasi


Foto Bersama Hari Pertama
Sebagai pendidik, seorang Dosen dituntut melakukan Tridharma perguruan tinggi secara profesional. Tridharma yang dimaksud, yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Hal yang biasa bagi seorang Dosen dalam melakukan pengajaran di kelas, namun tidak jarang banyak Dosen yang mengabaikan Dharma yang ke 2 dan ke 3. Inilah yang secara tidak langsung memperlambat kenaikan Jabatan Fungsional Dosen.


Dosen tidak hanya dituntut melakukan penelitian, namun hasil dari penelitian itu harus dipublikasikan di jurnal ilmiah. Oleh karena itu, keterampilan dalam penulisan jurnal ilmiah adalah salah satu syarat penting yang harus dimiliki oleh setiap Dosen.

Kegiatan “Workshop Penulisan Jurnal Internasional Bereputasi” ini dilakukan untuk meriarayakan Dies Natalis ke 6 Universitas MH. Thamrin, dan sebagai bagian dari program kerja Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas MH.Thamrin, untuk mendukung program Rektorat dalam hal percepatan Jenjang Jabatan Akademik (JJA) Dosen

Workshop ini dilakukan selama 2 hari yaitu tanggal 4 dan 5 September 2019 dengan Nara Sumber Tunggal yaitu, Dr. Ismi Rajiani, MM. Beliau merupakan orang yang cukup berpengalaman dalam menulis artikel yang telah banyak terbit di jurnal terindeks scopus. Terhitung ada sekitar 50-an jurnal yang sudah dipublikasikan di scopus, dengan rata rata nilai H Index 02 & 03.

Peserta Workshop adalah terbatas pada mereka yang sudah mengirimkan artikel ke LPPM untuk di review. Kuota peserta pun awalnya dibatasi hanya 30 artikel. Sedari wacana, hingga pembukaan penerimaan artikel tanggal 08 Agustus sampai dengan 02 September 2019, para Dosen berlomba-lomba mengirimkan artikel.

Atas dukungan dari pihak Prodi dan kerja keras dari LPPM serta Support dari Rektorat, kuota artikel akhirnya terpenuhi pada tgl 31 Agustus 2019. Artinya penerimaan artikel harusnya ditutup sebelum deadline penutupan, per tgl 2 September 2019, namun karena animo Dosen yang luar biasa, akhirnya masih terus di terima. Terhitung hingga workshop dilaksanakan pada tgl 4 september 2019, ada sebanyak 37 artikel yang dikirim ke LPPM.

Kegiatan Workshop Hari Pertama, Tgl 4 September 2019

Registrasi peserta, mulai jam 8 pagi. Yang menjadi Master of Ceremonies (MC)  dalam acara ini adalah saudari Adinda Octhalia B.Y., salah satu mahasiswa Prodi Kesmas Universitas MH Thamrin.
Acara pembukaan dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, yang dipimpin oleh Frenta Helena Simaibang (Staf, LPPM).

Dr. Nur Asniati Djaali, SKM., MKM sebagai ketua LPPM dalam sambutan mengatakan bahwa, kegiatan workshop ini merupakan rangkaian kegiatan dari Dies Natalis ke 6 UMHT yang jatuh pada tanggal 30 Agustus 2019. “Alhamdulilah, banyak Dosen yang hadir pada hari ini. Sesuai dengan catatan saya, setidaknya ada 37 orang Dosen yang mengirimkan artikel ke LPPM. Harapan saya, semua yang hadir di sini mengikuti kegiatan workshop secara Full Time  hari ini dan besok, sehingga artikel yang sudah dikirim ke LPPM bisa diterbitkan di j
Paling Kiri Dr. Asni, Tengah Dr. Ismi, Kanan Dr. Sutanto
urnal Internasional
Bereputasi sesuai dengan arahan dari Narasumber kita.

Prof.Dr.Soekidjo Notoatmodjo, SKM., M.CommH sebagai Rektor Universitas MH.Thamrin dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Pihak LPPM yang sudah bekerja keras hingga acara workshop ini bisa berjalan. Dalam paparannya, Ia  mengatakan bahwa “Tugas dan kewajiban Dosen itu Tridharma. Dan Kualitas pendidikan itu sangat tergantung Tridharma dari Dosen. Oleh karena itu kegiatan para Dosen, harus bisa menelurkan kualitas penyelenggaraan pendidikan di UMHT tercinta ini.

Menurut Prof Soekidjo, Perguruan tinggi dibagi dalam beberapa klaster, sementara LPPM sendiri juga dibagi dalam beberapa klaster yaitu Klaster Binaan, Klaster Madya, Klaster Utama/Unggul dan Klaster Mandiri. Saat ini LPPM UMHT ada pada Klaster Binaan. Untuk meningkatkan klaster LPPM, ada beberapa indikator yang harus dipenuhi, salah satunya adalah penulisan Jurnal Ilmiah. Oleh karena itu kegiatan Workshop seperti yang kita adakan hari ini, sangat mendukung sekali. Saya berharap teman teman Dosen bisa mengikutinya sampai tuntas. Mudah-mudahan di akhir workshop ini, minimal setiap Dosen menghasilkan 1 artikel yang terbit di Jurnal Internasional”. Di akhir sambutannya, Rektor UMHT secara Resmi membuka kegiatan Workshop penulisan Artikel Jurnal Ilmiah dengan mengucapkan kata Bismillahirrahmanirrahim.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Narasumber, Dr. Ismi Rajiani, MM. Dalam paparannya Dr. Ismi mengatakan bahwa “Tujuan Perguruan tinggi, sebetulnya tidak mengejar Scopus tapi yang menjadi pertanyaan, mengapa jurnal yang kita terbitkan harus terindex scopus? Karena suka tidak suka, mau tidak mau bahwa banyaknya scopus akan meningkatkan marwa dan klaster Perguruan tinggi. Dan yang menentukan adalah Dosen, karena Dosen yang harus mempublish artikelnya di jurnal yang terindeks scopus”.

Untuk bisa tembus Scopus, menurut Dr. Ismi, ada 3 syarat utama yang dalam hal ini bisa juga menjadi strategi, yaitu kenali diri sendiri, kenali lawan dan kenali medan. Kenali diri sendiri yang dimaksud adalah apa yang menjadi kelemahan kita dalam menulis. Yang menjadi lawan kita adalah Review dan medan yang dimaksud adalah Jurnal yang dituju. Jika artikel kita telah memenuhi 3 syarat tersebut, In Sya' Allah tidak akan ditolak. Yang terpenting adalah harus kita pahami dan ikuti kaidah penulisan jurnal scopus yang baik dan benar.

Acara workshop di hari pertama berjalan lancar. Fokus pembahasan, lebih ke arah bagaimana menentukan Judul tulisan, kaidah penulisan abstrak, kaidah penulisan introduction, menentukan metodologi, menjabarkan report & Conclusion, serta bagaimana mendapatkan referensi terbaru tanpa harus keluar masuk perpustakaan.

Ini merupakan ilmu yang sangat luar biasa, dan jarang ada Narasumber yg mau berbagi sedetail ini. Trik yg sangat privasi pun, bisa dilontarkan begitu saja, dan trik ini jarang bahkan tidak pernah didapat dibangku kuliah. Memang patut diakui, itulah Ilmu. Semestinya harus dibagi dengan sepenuh hati agar banyak yang menjadi mengeti.

Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan dari jam 9.00 pagi hingga sore jam 16.00, seolah tidak pernah lelah padahal paparan materi telah selesai. Semangat yang menggebu-gebu ingin bisa mempublish artikel di scopus, membuat peserta berharap di esok harinya hari kedua acara workshop lebih seru lagi.

Kegiatan Workshop Hari Ke Dua,Tgl 5 September 2019

Hari kedua, acara dilanjutkan dengan Review ulang materi yang sudah dibahas sebelumnya oleh Narasumber Dr. Ismi Rajiani, MM. beberapa penekanan yang diberikan oleh Dr Ismi, terutama dalam membuat sebuah judul, harus "Bombastis", Katanya. Hal ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi Reviewer. dan jika di publish, akan banyak yang mensitasi. Penekanan selanjutnya dalam memilih jurnal, mesti harus diperhatikan, jangan sampai jurnal tersebut sudah tidak aktif lagi.

Setelah arahan dari  Dr. Ismi,   Sesi selanjutnya, dipersilahkan bagi peserta menampilkan artikel untuk di Review . Terhitung ada 10 peserta yang mempresentasikan artikel, diantaranya,  Nur Asniati Djaali, Tata Sutabri, Atna Permana, Nur Alam, Febi Puji Utami, Fatimah, Sopiah, Farih Ismawan, Helena Lou P, dan H. Hendrana Tjahjadi.
Dari 10 artikel yang dipresentasikan, ada 2 artikel yang direkomendasikan untuk disubmit ke jurnal terindex scopus Q2, 3 artikel disubmit ke jurnal terindex scopus Q3, 2 artikel disubmit ke jurnal terindex scopus Q4 dan lainnya direkomendasikan untuk di submit ke jurnal terindex  Directory of Open Access Journals (DOAJ).

Ada tiga peserta dengan artikel terbaik dan Dr. Ismi berjanji, akan membantu mensubmit jurnal mereka minimal ke Q2. Peserta tersebut diantaranya Tata Sutabri, Febi Puji Utami dan H. Hendrana Tjahjadi.

Di akhir acara workshop , Dr Ismi sebagai narasumber memberikan beberapa saran,
(1) Perlu ada workshop lanjutan, atau minimal Bimtek, agar efek dari workshop ini lebih maksimal (2) Jurnal yang mau di publish, sebaiknya konsul dulu dengan orang bahasa indonesia, setelah itu baru di translate menggunakan tools yang sudah disarankan (3) setelah translate ke bahasa Inggris, perlu dikonsulkan ke orang Bahasa Inggris (artinya, hasilnya maksimal, kita butuh sentuhan teknologi dan manusia) (4) Submit

Pada umumnya acara workshop di hari kedua, sangat luar biasa seru sesuai dengan harapan, terbukti semua peserta berlomba lomba ingin mempresentasikan artikelnya, namun karena keterbatasan waktu, maka hanya ada 10 orang yang bisa dilayani.


Acara Penutupan

Kegiatan penutupan workshop diawali dengan ucapan terima kasih dari Rektor UMHT, Prof. Dr Soekidjo Notoatmodjo, SKM., M.CommH kepada Narasumber, Dr. Ismi Rajiani, MM yang telah setia memaksimalkan waktunya untuk memberikan ilmu yang sangat berharga kepada Dosen-Dosen UMHT. 


Ucapan terima kasih juga diberikan kepada Dr. Nur Asniati Djaali, SKM., MKM dan TIM Solid LPPM, yang sudah bekerja keras selama 2 hari ini, sehingga acara bisa berjalan dengan lancar.  Prof . Soekidjo dalam sambutannya mengatakan "Informasi yang saya peroleh dari beberapa orang yang kirim pesan ke saya, katanya mereka puas dengan acara ini. Anda dalam dua hari ini dapat banyak sekali ilmu dari Narasumber. Dicatatan saya yang saya dapatkan dari beberapa yang kirim pesan ke saya itu, paling tidak ada 3 ilmu baru yang diperoleh, yaitu paham sekali dengan google scholar, bisa menggunakan tool parafrase serta jadi familiar dengan tool translate dan gramerling. Saya sangat bangga dengan peningkatan pengetahuan dari anda semua yang ikut workshop selama 2 hari ini. Namanya belajar berawal dari ketidak tahuan, harus menjadi tahu, mengerti dan akhirnya harus bisa mempraktekan, dan anda telah melewati itu. Saya sangat apresiasi, katanya menutupi".
 
Acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian kenang-kenangan berupa plakat dan juga sertifikat oleh Dr Sutanto Priyo Hastono, M.Kes sebagai Wakil Rektor I UMHT dan Dr. Dra. Susiana Dewi Ratih, MM sebagai Wakil Rektor II UMHT kepada Narasumber, Dr. Ismi Rajiani, MM, dilanjutkan dengan Sesi Foto Bersama.


By