Motivasi
Motivasi
adalah kekuatan dalam individu yang mendorong untuk bertindak. Kekuatan ini
dihasilkan dari tekanan (state of tension) yang muncul akibat belum
terpenuhinya keinginan.
Individu
berusaha untuk mengurangi tekanan, melalui pemilihan tujuan (goals) dan
perilaku yang di antisipasi akan memenuhi keinginannya sehingga
mengurangi/menghilangkan tekanan yang dirasakan.
Menurut
Merie J. Moskowits
Motivasi
secara umum didefinisikan sebagai inisiasi & pengarahan tingkah laku,
pelajaran motivasi sebenarnya merupakan pelajaran tingkah laku.
Needs
Setiap individu memiliki needs (kebutuhan). Mereka butuh makan, air, pakaian, rumah dll untuk kebutuhan biologis, dan ini sering disebut primary needs.
Setiap individu memiliki needs (kebutuhan). Mereka butuh makan, air, pakaian, rumah dll untuk kebutuhan biologis, dan ini sering disebut primary needs.
Kebutuhan (acquired needs) karena berhubungan
dengan budaya atau lingkungan seperti self-esteem,
penghargaan, kekuasaan, dan ini disebut secondary needs .
Baik Motives
atau kebutuhan bisa berlaku positif maupun negatif.
Goals
Goal are the sought-after results of motivated behavior (hasil pencarian dari pemotivasi perilaku). Jika individu mengatakan menjadi wiraswasta, maka ia telah menyatakan goal-nya.
Hubungan Needs & Goals
Needs & goal saling berhubungan, namun orang tidak sadar bahwa goals mereka adalah kebutuhan mereka.
Seseorang
tidak sadar akan kebutuhan sosialnya, namun dia bergabung dengan klub untuk
bertemu & bergaul dengan teman & relasi.
Rational vs
Emotional Motives
a. Rational motives mengasumsikan bahwa konsumen bertindak rational dengan mempertimbangkan semua alternatif dan memilih yang memberikan manfaat terbesar. Pemilihan berdasarkan kriteria objektif (ukuran, berat, harga dll)
b.
Emotional motives terjadi saat pemilihan tujuan tergantung pada personal or
subjective criteria. (gengsi, takut, afeksi kebanggaan)
Misalnya, Bedah kosmetik untuk
terlihat awet muda. Walapun dengan Biaya yang mahal, butuh perawatan rumah
sakit, obat dll. Hal ini bagi kalangan tertentu boleh di bilang irasional
tetapi, tetapi bagi konsumen merupakan hal yang rasional untuk mendapatkan
tampilan awet muda.
Model of the Motivation Process
Dinamika
Motivasi
Motivasi adalah dinamis & dapat berubah dalam kehidupan. Needs & goals berubah & tumbuh dalam merespons kondisi fisik individu, lingkungan, interaksi dengan pihak lain & pengalaman. Jika goal tercapai, maka mereka akan mencari goal baru. Jika belum tercapai, maka goal tersebut akan terus dikejar atau mengganti dengan goal baru.
Motivasi adalah dinamis & dapat berubah dalam kehidupan. Needs & goals berubah & tumbuh dalam merespons kondisi fisik individu, lingkungan, interaksi dengan pihak lain & pengalaman. Jika goal tercapai, maka mereka akan mencari goal baru. Jika belum tercapai, maka goal tersebut akan terus dikejar atau mengganti dengan goal baru.
Kenapa
aktivitas manusia tidak pernah berhenti:
a.
Needs tidak terpenuhi secara mutlak.
Banyak kebutuhan manusia tidak terpenuhi secara penuh atau tetap. Misalnya pada
setiap interval sepanjang hari, individu merasakan lapar yang harus dihilangkan
b.
Needs baru muncul karena needs lama telah dipenuhi.
c.
Secara
teori hierarki menurut Maslow, kebutuhan lebih tinggi muncul jika kebutuhan yang rendah
terpenuhi.
d.
Sukses
& Kegagalan mempengaruhi tujuan.
Individu yang sukses mencapai goals
biasanya akan menetapkan goal baru yang lebih tinggi, mereka menaikkan levels of
aspiration.
Hierarki Kebutuhan oleh Maslow
Manusia
lebih sadar akan kebutuhan fisologis ketimbang kebutuhan psikologisnya.
Misalnya Ketika lapar, haus, kedinginan, lansung mencari jalan keluarnya
Kepribadian
(Personality)
Kepribadian adalah keseluruhan sikap, ekspresi, perasaan, temperamen, ciri khas dan juga perilaku seseorang.
Kepribadian adalah keseluruhan sikap, ekspresi, perasaan, temperamen, ciri khas dan juga perilaku seseorang.
Sikap
perasaan ekspresi & temperamen tersebut akan terwujud dalam tindakan
seseorang kalau di hadapkan kepada situasi tertentu.
Setiap orang
memiliki kecenderungan perilaku yang baku/berlaku terus menerus secara konsisten
dalam menghadapi situasi yang sedang di hadapi, sehingga jadi ciri khas
pribadinya.
Setiap
individu memiliki karakteristik sendiri yang unik. Kumpulan karakteristik perilaku
yang dimiliki oleh individu & bersifat permanen biasa disebut kepribadian
(personality).
Kepribadian
dapat digambarkan melalui : Kepercayaan diri, dominasi, ketaatan, kemampuan
bersosialisasi, daya tahan & kemampuan beradaptasi.
“Seorang
individu laki-laki mungkin menganggap dirinya sebagai seorang yang
berjiwa petualang & maskulin, tentu akan menyukai rokok yang dapat
menggambarkan kepribadiannya. Rokok Marlboro & gudang garam yang
dicitrakan dengan penekanan jiwa petualang & maskulin tentu akan sesuai
dengan pribadi individu tersebut. Company berusaha membangun image brand yang
sesuai dengan citra pribadi target pasar”.
Kepribadian
adalah organisasi yang dinamis dari sistim psikofisis individu yang menentukan
penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya secara unik.
Kepribadian
dianggap hasil dari :
1.
Keturunan
2.
Lingkungan
3.
situasi
Nature
Personality
a.
Personality
merefleksikan perbedaan individu.
Setiap orang memiliki inner yang
unik, sehingga tiap orang tidak sama.
b.
Consistent
& Enduring
Personality cenderung stabil &
bertahan. Meskipun demikian, perilaku konsumen dapat bervariasi karena adanya
faktor psychological, sosial, kultur, lingkungan dan faktor situasi yang
mempengaruhi perilaku.
c.
Personality
bisa berubah
Dalam kondisi tertentu personality bisa
berubah, misalnya karena menikah, melahirkan anak, pindah pekerjaan. Perubahan
dapat terjadi juga karena proses kematangan seseorang.
Teori Sifat (Trait Theory)
Pendekatan kepribadian ini berusaha mengklasifikasikan manusia menurut karakteristik atau ciri-ciri dominan. Traitt atau sifat adalah setiap karakteristik yang berbeda dari yang satu dengan lainnya, dan ciri atau sifat itu relatif permanen & konsisten.
Pendekatan kepribadian ini berusaha mengklasifikasikan manusia menurut karakteristik atau ciri-ciri dominan. Traitt atau sifat adalah setiap karakteristik yang berbeda dari yang satu dengan lainnya, dan ciri atau sifat itu relatif permanen & konsisten.
Ada 16
ciri-ciri kepribadian, yakni :
1)
Pendiam
versus ramah
2)
Bodoh
versus cerdas
3)
Tidak
stabil versus stabil
4)
Patuh
versus agresif
5)
Serius
versus bersenang-senang
6)
Bijaksana
versus hati-hati
7)
Pemalu
versus tidak pemalu
8)
Keras
hati versus lembut
9)
Penuh
kepercayaan versus curiga
10)
Praktis
versus imajinatif
11)
Rendah
hati versus Angkuh
12)
Percaya
pada diri sendiri versus menyalahkan diri sendiri (minder)
13)
Konservatif
versus mencoba-coba
14)
Bergantung
pada kelompok versus mandiri
15)
Tidak
disiplin versus terkendali
16)
Santai
versus tertekan
Dengan teori
Trait, pendekatan quantitative dari karakteristik yang dimiliki individu adalah
:
1. Consumer Innovativeness
Seberapa
jauh penerimaan individu terhadap sesuatu yang baru & menjadi yang pertama
mencoba produk, layanan atau praktek (consumer innovator). Kelompok ini sangat
penting sebagai indikasi atas sukses atau gagalnya suatu produk atau layanan
baru.
2. Consumer Materialism
Seberapa
jauh individu memiliki keinginan untuk memperoleh sesuatu sebanyak-banyaknya.
Materialism sebagai trait membedakan individu yang menganggap kepemilikan
(possessions) sangat penting untuk identitas & kehidupan mereka dengan
mereka yang menganggap kepemilikan adalah hal secondary (tidak begitu penting).
3. Consumer Ethnocentrism
Kelompok
konsumen yang dapat menerima atau menolak produk buatan luar negeri. Konsumen
yang highly ethnocentric akan merasakan tidak tepat atau salah untuk
membeli produk buatan luar negeri karena akan mengakibatkan dampak kurang baik
bagi ekonomi domestik.
Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seorang individu memilih, mengorganisasi & mengartikan ransangan (stimuli) menjadi sesuatu yang berarti. (how we see the world around us).
Persepsi
ialah proses bagaimana stimuli-stimuli diseleksi, diorganisasi dan
diinterpretasikan.
Persepsi
merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi atas stimuli.
Stimuli
adalah setiap unit yang meransang 1 atau lebih indera (penglihatan, penciuman,
rasa, sentuhan, pendengaran)
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perspsi
Faktor
Internal
|
Faktor
Eksternal
|
1.
Fisiologis
2.
Perhatian
3.
Minat
4.
Kebutuhan
5.
Pengalaman dan ingatan
6.
Suasana hati
|
1.
Ukuran dan penempatan objek atau stimulus
2.
Warna dari obyek-obyek
3.
Keunikan dan kekontrasan stimulus
4.
Intensitas dan kekuatan dari stimulus
5.
Motion atau gerakan
|
Faktor lain
yang mempengaruhi persepsi
1.
Primary
efect (pentingnya kesan pertama)
2.
Proximity
(Kedekatan)
3.
Mutual
linking (Saling menghubungkan)
Sensasi
adalah respon segera & langsung dari indera terhadap stimuli apakah cahaya,
warna suara atau lainnya.
Hal Yang mempengaruhi Persepsi:
1.
Karakteristik
Stimulus
Persepsi setiap orang akan
berbeda-beda atas suatu objek, karena itu persepsi memiliki sikap subjektif.
Persepsi dipengaruhi oleh pikiran & lingkungan, persepsi secara substansil
bisa sangat berbeda dengan realitas.
2.
Karakteristik
Konsumen
a. Kemampuan konsumen membedakan stimuli
yang satu dengan lainnya.
b. Tingkat ambang batas (threshold level)
Tingkat ambang batas konsumen untuk
mendeteksi perbedaan dalam suara, cahaya, bau atau stimuli lainnya. Tingkat
terendah dimana individu dapat mengalami sensasi disebut absolute threshold.
Differential threshold merupakan
kemampuan sistim indra untuk mendeteksi atau membedakan antara 2 stimuli,
dengan kata lain adalah minimal perbedaan yang dapat dideteksi antara 2 stimuli
yang mirip.
Contoh
harga pasta gigi merk terbaru lebih
murah Rp 1.000,- dari harga pasta gigi pepsodent yang biasa dibeli konsumen
tersebut. Karena sudah terbiasa dengan pepsoden, terkadang Perbedaan harga Rp
1.000,- tidak mempengaruhi konsumen untuk tertarik & mengubah pilihan merek
sebelumnya. Tapi ketika harga merk baru tersebut menjadi lebih murah Rp 8.000,-
dari harga pasta lama yang dijual Rp 20.000,-, konsumen akan bersedia
memperhatikan perubahan itu & mau mengubah pilihan merknya. Perbedaan harga
Rp 8.000,- disebut sebagai differential threshold just noticeable (JND).
3.
Subliminal
Perception (persepsi bawah sadar)
Kemampuan konsumen memberikan
tanggapan terhadap stimulus yang berada di bawah kesadaran atau berada di bawah
ambang batas kesadaran.
Contohnya: ketika konsumen diransang
oleh iklan atau pesan, sebenarnya konsumen tidak menyadari akan keberadaan
iklan atau pesan tersebut, namun alam bawah sadarnya mampu menangkap pesan
tersebut. Saat nonton film disuguhkan pesan teh pucuk, coca cola dan pop corn,
tanpa disadari pesan tersebut diikuti oleh banyak orang, termasuk di negeri
kita.
4.
Tingkat
Adaptasi
Ketika konsumen sudah sering melihat
iklan, maka stimuli tersebut tidak akan diperhatikannya, maka absolute
threshold berubah.
Tingkat adaptasi terjadi ketika
konsumen tidak lagi memperhatikan stimulus yang sering ditayang berulang-ulang.
Penting bagi Company untuk
menyegarkan iklannya dengan tema baru agar tetap menarik minat konsumen untuk
memperhatikan iklannya.
Elemen
Persepsi
1. Perceptual selection
Terjadi ketika konsumen menangkap
& memilih stimuli berdasarkan pada psychologica set yang dimiliki
(informasi dalam memori konsumen). Stimuli yang diseleksi tergantung pada:
Pengalaman konsumen sebelumnya yang pengaruhi expectation dan Motivasi saat
itu.
2. Perceptual organization
Konsumen mengelompokkan informasi
dari berbagai sumber ke dalam pengertian yang menyeluruh untuk memahami lebih
baik dan bertindak. Konsumen cenderung mengorganisasi stimuli dalam grup dan
menganggapnya sebagai satu kesatuan.
Menurut
Gestalt psychology ada 3 prinsip dasar perceptual organization, yakni
1. Figure & Ground,
2. Grouping &
3. Closure.
No comments:
Post a Comment