Thursday, September 19, 2019

ASPEK PENULARAN PENYAKIT DARI ORANG KE ORANG


 PENDAHULUAN
Penyakit infeksi menular adalah penyakit yang dapat ditularkan ke orang lain . Media penularannya dapat melalui udara, kontak body, alat - alat perlengkapan rumah tangga dan ada juga yang ditularkan melalui hubungan seksual. Biasanya sifat dari penyakit menular adalah akut, berdurasi pendek dan biasanya disebabkan oleh patogen.
Penyakit menular dapat ditularkan secara langsung maupun tidak langsung. Penularan secara langsung terjadi ketika kuman pada orang yang sakit berpindah melalui kontak fisik, misalnya lewat sentuhan dan ciuman, melalui udara saat bersin dan batuk, atau melalui kontak dengan cairan tubuh seperti urine dan darah. Orang yang menularkannya bisa saja tidak memperlihatkan gejala dan tidak tampak seperti orang sakit, apabila dia hanya sebagai pembawa (carrier) penyakit.

TIGA KELOMPOK UTAMA PENYAKIT MENULAR

1.     Penyakit yang sangat berbahaya karena angka kematian cukup tinggi.
2.     Penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan kematian dan cacat, walaupun akibatnya lebih ringan dari yang pertama
3.     Penyakit menular yang jarang menimbulkan kematian dan cacat tetapi dapat mewabah yang menimbulkan kerugian materi.

TIGA SIFAT UTAMA ASPEK PENULARAN PENYAKIT DARI ORANG KE ORANG
1. Waktu Generasi (Generation Time)
      Masa antara masuknya penyakit pada pejamu tertentu sampai masa kemampuan maksimal pejamu tersebut untuk dapat menularkan penyakit. 
      pada beberapa penyakit tertentu waktu generasi sama dengan masa tunas, namun penyakit pada umumnya waktu generasi dengan masa tunas berbeda.
      Masa tunas ditentukan oleh masuknya unsur penyebab sampai timbulnya gejala penyakit, sehingga tidak dapat ditentukan pada penyakit yang tidak terdapat manifes atau yang terselubung.
      Sementara Waktu generasi dapat ditentukan walaupun tanpa gejala klinik

2. Kekebalan Kelompok (Herd Immunity)
      Adalah tingkat kemampuan atau daya tahan suatu kelompok penduduk tertentu terhadap serangan atau penyebaran unsur penyebab penyakit menular tertentu berdasarkan tingkat kekebalan sejumlah tertentu anggota kelompok tersebut.
      Herd immunity merupakan faktor utama dalam proses kejadian wabah di masyarakat  serta kelangsungan penyakit pada suatu kelompok penyakit tertentu.
Wabah terjadi karena 2 keadaan :
a. Keadaan kekebalan populasi, yakni suatu wabah besar dapat terjadi jika agent penyakit infeksi masuk ke dalam suatu populasi yang tidak pernah terpapar oleh agen tersebut / kemasukan suatu agen penyakit menular yang sudah lama absent dalam populasi tersebut.
b. Bila populasi tertutup. Populasi tertutup ini seperti asrama, barak dimana keadaan sangat tertutup dan mudah terjadi kontak langsung masuknya sejumlah orang-orang yang peka terhadap penyakit tertentu dalam populasi tersebut.

3. Angka Serangan (Attack Rate)
      Adalah sejumlah kasus yang berkembang atau muncul dalam satu satuan waktu tertentu di kalangan anggota kelompok yang mengalami kontak serta memiliki risiko atau kerentanan terhadap penyakit tersebut.
      Penyebaran penyakit kedalam suatu kelompok tertentu dapat diukur dengan angka serangan yang disebut dengan secondary attack rate
Formula angka serangan

 ATTACK RATE= Jumlah orang sakit kasus baru (tidak termasuk kasus pertama) X 100
                                     Jumlah orang yang beresiko dalam kelompok tersebut

Angka serangan ini bertujuan untuk menganalisis tingkat penularan dan tingkat keterancaman dalam keluarga, dimana tata cara dan konsep keluarga, system hubungan keluarga dengan masyarakat serta hubungan individu dalam kehidupan sehari-hari pada kelompok populasi tertentu merupakan unit Epidemiologi tempat penularan penyakit berlangsung.
Kasus atau penderita penyakit menular tertentu yang menjadi titik perhatian petugas kesehatan masyarakat disebut index case

Manisfestasi Klinik Secara Umum
1.            Spektrum penyakit menular
Pada proses penyakit menular secara umum dijumpai berbagai manifestasi klinik, mulai dari gejala klinik yang tidak tampak sampai keadaan yang berat disertai komplikasi dan berakhir cacat / meninggal dunia
Akhir dari proses penyakit adalah sembuh, cacat atau meninggal

2.            Infeksi terselubung (tanpa gejala klinis)
Adalah keadaan suatu penyakit yang tidak menampakan secara jelas dan nyata dalam bentuk gejala klinis yang jelas sehingga tidak dapat di diagnosa tanpa cara tertentu seperti tes tuberkulin, kultur tenggorokan, pemeriksaan antibody dalam tubuh dan lain-lain.

 KOMPONEN PROSES PENYAKIT MENULAR

Proses perjalanan penyakit menular di dalam masyarakat faktor yang memegang peranan penting :
1)      Faktor penyebab atau agent yaitu organisme penyebab penyakit
2)      Sumber penularan yaitu reservoir maupun resources
3)      Cara penularan khusus melalui mode of transmission
4)      Keadaan Pejamu
5)      Cara keluar dari sumber dan cara masuk ke pejamu

1. Faktor Penyebab Dikelompokkan Dalam :
      Kelompok arthropoda (serangga) seperti scabies, pediculosis, dll.
      Kelompok cacing/helminth baik cacing darah maupun cacing perut.
      Kelompok protozoa seperti plasmodium, amuba, dll.
      Fungus atau jamur baik uni maupun multiselular.
      Bakteri termasuk spirochaeta maupun ricketsia.
      Virus sebagai kelompok penyebab yang paling sederhana.

2. Sumber Penularan
      Penderita
      Pembawa kuman
      Binatang sakit
      Tumbuhan/benda
3. Cara Penularan
      Kontak langsung
      Melalui udara
      Melalui makanan atau minuman
      Melalui vector

4. Keadaan Pejamu
      Keadaan umum
      Kekebalan
      Status gizi
      Keturunan

5. Cara keluar dari sumber dan cara masuk ke pejamu melalui :
      Mukosa atau kulit
      Saluran pencernaan
      Saluran pernapasan
      Saluran urogenitalia
      Gigitan, suntikan, luka
      Placenta


Interaksi Penyebab dengan Pejamu
Infektivitas
Infektivitas adalah kemampuan unsur penyebab atau agent untuk masuk dan berkembang biak serta menghasilkan infeksi dalam tubuh pejamu.
Berdasarkan hasil percobaan maka infektivitas dapat dianggap sebagai jumlah minimal dari unsur penyebab (mikro-organisme) yang dibutuhkan untuk menimbulkan infeksi terhadap 50% dari sekelompok penjamu pada spesies yang sama. Angka ini dapat bervariasi tergantung pada sifat penyebab, cara penularan, sumber penularan, serta berbagai faktor yang berhubungan dengan penjamu seperti umur, jenis kelamin  dan lain-lain.
Contoh penyakit dengan derajat infektivitas yang tinggi adalah campak sedangkan yang infektivitasnya renda adalah lepra

Patogenesis
Patogenesis adalah kemampuan untuk menghasilkan penyakit dengan gejala klinis yang jelas. Bila unsur penyebab masuk kedalam tubuh penjamu berbagai kemungkinan akan timbul.
      Kemungkinan pertama adalah tidak terjadi proses patogenesis, seperti masuknya bakteri tetanus melalui makanan ke dalam rongga perut
      Kemungkinan lain: terjadinya proses patogenesis tetapi tidak menimbulkan gejala klinis.
Efek patogen yang dihasilkan oleh unsur penyebab penyakit menuar/infeksi dapat terjadi karena berbagai mekanisme tertentu. Di dalam mekanisme tersebut antara lain:
a)      Invasi jaringan secara langsung
b)      Produksi toksin
c)      Rangsangan imunologis atau reaksi alergi yang menyebabkan kerusakan pada tubuh pejamu
d)     Infeksi yang menetap (infeksi laten)
e)      Merangsang kerentanan pejamu terhadap obat dalam menetralisasi toksisitas
f)       Ketidakmampuan membentuk daya tangkal (immuno supression)

Virulensi
Virulensi adalah nilai proporsi penderita dengan gejala klinis yang berat terhadap seluruh penderita dengan gejala klinis jelas.
Virulensi dapat tergantung pada dosis, cara masuknya faktor penyebab atau cara penularan serta faktor penjamu sendiri seperti Umur, Jenis Kelamin, Ras dan lin-lain

Imunogenisitas
Imunogenisitas adalah suatu kemampuan menghasilkan kekebalan atau imunitas. Bentuk kekebalan dapat berupa kekebalan humoral primer, kekebalan selular atau campuran keduanya. Imunitas dapat dipengaruhi oleh keadaan penjamu seperti Umur, Ras, Status gizi dan juga dosis dan virulensi daripada infeksi yang terjadi

Sumber Penularan (Reservoir):
Yaitu organisme hidup atau barang mati (misalnya tanah ataupun air), dimana unsur penyebab penyakit menular hidup secara normal dan berkembang biak sampai siap untuk menularkan ke panjamu potensial.
Komponen reservoir merupakan pusat penyakit menular karena reservoir adalah komponen utama dari lingkaran penularan penyakit diman unsur penyebab meneruskan dan mempertahankan hidupnya, dan juga sekaligus sebagai pusat/sumber penularan dalam suatu lingkaran penularan.

1.     Manusia sebagai Reservoir
Kelompok penyakit menular yang hanya dijumpai atau lebih sering hanya dijumpai pada manusia. Penyakit ini umumnya berpindah dari manusia ke manusia dan hanya dapat menimbulkan penyakit pada manusia saja. Kebanyakan penyakit kelompok ini dijumpai pada penyakit saluran pernapasan oleh virus maupun bakteri misalnya : TBC, lepra, influenza. Dan lain-lain.

2.     Binatang / benda lain
Selain dari manusia sebagai reservoir maka penyakit menular yang mengenai manusia dapat berasal dari binatang terutama yang termasuk dalam kelompok penyakit zoonosis.
Beberapa penyakit Zoonosis utama dan reservoir utamanya
o   Pes (plaque) Tikus
o   Rabies (penyakit anjing gila Anjing
o   Bovine Tuberculosis Sapi
o   Thypus, Scrub & Murine Tikus
o   Leptospirosis Tikus
o   Virus Encephlitides Kuda
o   Trichinosis Babi
o   Hidatosis Anjing, 
o   Brocellossis Sapi, kambing

Manusia dalam kedudukan sebagai reservoir dibagi dalam 3 kategori utama :
1.     Reservoir yang umumnya selalu muncul sebagai penderita, umpamanya pada penyakit cacar, campak maupun TBC.
2.     Reservoir yang dapat sebagai penderita maupun sebagai carrier
3.     Reservoir yang umumnya selalu bersifat penderita akan tetapi dapat menularkan langsung penyakitnya ke pejamu potensial lainnya, tetapi harus melalui perantara hidup
Bentuk Pembawa Kuman (carrier) dapat dibagi dalam beberapa jenis :
1.     Healthy carrier (inapparent), “Mereka yang dalam sejarahnya tidak pernah menampakkan menderita penyakit tersebut secara klinis akan tetapi mengandung unsur penyebab yang dapat menular kepada orang lain”.
2.     Incubatory carrier (masa tunas), “Mereka yang masih dalam masa tunas tetapi telah mempunyai potensi untuk menularkan penyakit”.
3.     Convalescent carrier (baru sembuh klinis), “Mereka yang baru sembuh dari penyakit menular tertentu tetapi masih merupakan sumber penularan penyakit tersebut untuk masa tertentu”.
4.     Chronis carrier (menahun), “Merupakan sumber penularan yang cukup lama”.

REFRENSI

Bustan M. N . 2002 . Pengantar Epidemiologi. Jakarta :  Rineka Cipta
Bustan M . N . 2007 . Epidemilogi Penyakit Menular . Jakarta : Rineka Cipta
Budiarto, Eko . 2003 . Pengantar Epidemiologi . Jakarta : EGC


Lihat Materi Lain