Tuesday, September 17, 2019

PENDEKATAN EPIDEMIOLOGI UNTUK PENYAKIT MENULAR




Ada beberapa pendekatan Epidemiologi dalam pencegahan penyakti menular diantaranya :

I.       EPIDEMIOLOGIC TRIANGLE

Segitiga epidemiologi/trias epidemiologi merupakan konsep dasar yang memberikan gambaran tentang hubungan antara 3 faktor utama yang berperan dalam terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya yaitu: Host, Agent dan Environment
 
  


Asumsi keadaan Sehat dan Sakit
  1. Keadaan sehat,
            keadaan seimbang antara host, agen, dan environment







  1. Keadaan sakit,


  1. Adanya peningkatan agen infeksius
  2. Adanya peningkatan pada populasi.
  3. Adanya perubahan lingkungan yang mempermudah atau menguntungkan penyebaran agen.
  4.  Terjadinya perubahan lingkungan yang merugikan atau menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh





      FAKTOR HOST ATAU PEJAMU
    Pejamu merupakan intrinsic factor yang mempengaruhi individu untuk terpapar. Pejamu adalah Makluk hidup yang menjadi tempat terjadinya proses alamiah perkembangan penyakit. Manusia merupakan salah satu penjamu dengan dua sifat utama yaitu
    1.      Sifat sebagai makluk biologi
    2.      Sifat sebagai makluk sosial

    Faktor yang menentukan risiko seseorang untuk terpapar terhadap agen :
          Genetika.
          Umur
          Jenis kelamin
          Etnis / ras  / warna kulit
          Keadaan fisiologis tubuh
          Perilaku dan kebiasaan
          Riwayat penyakit sebelumnya
          Resistensi
          Imunitas.
          Infektifnes
     FAKTOR AGEN
                Agen atau faktor penyebab adalah suatu unsur, organisme hidup atau kuman infeksi yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit atau masalah kesehatan lainnya. Agen sebagai penyebab penyakit dapat berupa unsur hidup atau mati, terdiri atas 5 kelompok:
    1. Agen Biologi
      antara lain virus, bakteri, protozoa, jamur, cacing, dan insekta.
      2.       Agen Kimiawi
      dari luar tubuh (zat racun, obat, senyawa kimia) dan dari dalam tubuh (ureum, kolesterol)‏
      3.       Agen Fisika
      panas (luka bakar), irisan, tikaman, pukulan, radiasi, dll
      4.       Agen Nutrisi
      kekurangan atau kelebihan nutrisi seperti : Protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan air.
      5.       Agen Psikis
      penyebab penyakit jiwa dan gangguan tingkah laku

       Karakteristik Agen yang menyebabkan terjadinya penyakit, antara lain
      1.       Infektivitas. :
      Kemampuan dari organisme untuk beradaptasi sendiri terhadap lingkungan dari pejamu untuk mampu tinggal dan berkembang biak dalam jaringan pejamu
      2.       Patogenesitas. :
      Kemampuan penyakit / organisme untuk menimbulkan suatu reaksi klinik khusus yang patologis setelah terjadinya infeksi pada pejamu yang diserang
      3.       Virulensi. :
      Ukuran derajat kerusakan yang ditimbulkan oleh bibit penyakit.
      4.       Toksisitas.:
      Kemampuan  bibit penyakit untuk memproduksi reaksi kimia yang toksis dari substansi kimia yang dibuatnya
      5.       Invasitas. :
      Kemampuan organisme bibit penyakit untuk melakukan penetrasi dan menyebar setelah memasuki jaringan
      6.       Antigenisitas.:
      Kemampuan organisme bibit penyakit untuk merangsang reaksi imunologis dari pejamu.

    FAKTOR LINGKUNAN (ENVIRONMENT)
                Lingkungan adalah: segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan merupakan extrinsic factors yang mempengaruhi agen dan peluang untuk terpapar, meliputi :
    q  Lingkungan biologis-à Segala flora dan fauna yang berada di sekitar manusia yang antara lain meliputi :
    }  Beberapa mikroorganisme patogen dan tidak patogen
    }  Vektor pembawa infeksi.
    Berbagai binatang dan tumbuhan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia, baik sebagai sumber kehidupan maupun sebagai reservoir
    }  Fauna sekitar manusia yang berfungsi sebagai vektor penyakit tertentu terutama penyakit menular.

    q  Lingkungan fisik.
    Keadaan fisik sekitar manusia yang berpengaruh terhadap manusia baik secara langsung, maupun terhadap lingkungan biologis dan lingkungan sosial manusia.
    Lingkungan fisik (termasuk unsur kimiawi serta radiasi) meliputi :
      Udara, keadaan cuaca, geografis, dan golongan
      Air, baik sebagai sumber kehidupan maupun sebagai bentuk pemencaran pada air
      Unsur kimiawi lainnya, pencemaran udara, tanah dan air, radiasi dan lain sebagainya.

    q  Lingkungan sosial.
    Semua bentuk kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik, sistem organisasi. Serta instusi/peraturan yang berlaku bagi setiap individu yang membentuk masyarakattersebut.
     Lingkungan sosial ini meliputi
      Sistem hukum, administrasi dan lingkungan sosial politik, serta sistem ekonomi yang berlaku;
      Bentuk organisasi masyarakat yang berlaku setempat
      Sistem pelayanan kesehatan serta kebiasaan hidup sehat masyarakat setempat
      Kepadatan penduduk.


    II.                THE WEB OF CAUSATION / JALA-JALA KAUSASI

    Teori jaring-jaring sebab akibat ini ditemukan oleh Mac Mohan dan Pugh (1970). Teori ini sering disebut juga sebagai konsep multi factorial. Teori Jala-jala kausasi menekankan bahwa suatu penyakit terjadi dari hasil interaksi dari berbagai factor. Artinya suatu penyakit tidak tergantung kepada penyebab yang berdiri sendiri-sendiri, melainkan sebagai akibat dari serangkaian proses sebab akibat. Dengan demikian maka penyakit tersebut dapat di cegah atau di dihentikan dengan memotong mata rantai di berbagai factor.

    Contohnya penyakit TB.

    Banyak sekali Faktor resiko terjadinya TB pada seseorang, misalnya seperti Merokok, Keadaan rumah, Kepadatan hunian kamar tidur, Perilaku, Pekerjaan, Tingkat Pendidikan, Ventilasi, Pencahayaan, Kondisi Sosial Ekonomi, Status Gizi dan banyak lagi faktor lainnya yang sebenarnya saling berkaitan satu sama lain




      


    III.       


     
    The Wheel of Causation (Teori Roda)


    Teori ini menggambarkan hubungan manusia dan lingkungannya sebagai roda. Roda tersebut terdiri atas manusia dengan substansi genetik pada bagian intinya dan komponen lingkungan biologi, sosial, fisik mengelilingi penjamu. Ukuran komponem roda bersifat relatif, tergantung problem spesifik penyakit yang bersangkutan

    Contoh
    }  Pada penyakit herediter tentunya proporsi inti genetic relatif besar, sedang penyakit campak status imunitas penjamu dan biologik lebih penting daripada faktor genetik.
    }  Dalam hal stres mental, Peranan lingkungan sosial lebih besar dari yang lainnya, sebaliknya pada penyakit DBD peran lingkungan biologis lebih besar.


    IV Gordon Model

    Gordon berpendapat bahwa:
    a.       Penyakit timbul karena ketidakseimbangan antara agent (penyebab) dan manusia (host) 
    b.  Keadaan keseimbangan bergantung pada sifat alami dan karakteristik agent dan host (baik individu/kelompok)
    c.      Karakteristik agent dan host akan mengadakan interaksi, dalam interaksi tersebut akan berhubungan langsung pada keadaan alami dari lingkungan (lingkungan sosial, fisik, ekonomi, dan biologis).
    Model gordon ini menggambarkan terjadinya penyakit pada masyarakat, ia menggambarkan terjadinya penyakit sebagai adanya sebatang pengungkit yang mempunyai titik tumpu di tengah-tengahnya, yakni Lingkungan (Environment). Pada kedua ujung batang tadi terdapat  pemberat, yakni Agen (Agent) dan Pejamu (Host). Dalam model ini dianggap sebagai tiga elemen utama yang berperan dalam interaksi ini, sehingga terjadi keadaan sehat ataupun sakit. Interaksi di antara tiga elemen tadi terlaksana karena adanya faktor  penentu pada setiap elemen. Model ini mengatakan bahwa apabila  pengungkit tadi berada dalam keseimbangan, maka dikatakan bahwa masyarakat berada dalam keadaan sehat.


    Sebaliknya, apabila resultan daripada interaksi ketiga unsur tadi menghasilkan keadaan tidak seimbang, maka didapat keadaan yang tidak tidak sehat atau sakit. Model gordon ini selain memberikan gambaran yang umum tentang penyakit yang ada di masyarakat, dapat pula digunakan untuk melakukan analisis, dan mencari solusi terhadap permasalahan yang ada.

    PERMASALAHAN DALAM PENYELIDIKAN PENYEBAB 
    SUATU PENYAKIT MENULAR

    Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat prioritas masalah dalam kegiatan penyelidikan suatu penyakit menular
    1. Frekuensi kejadian (insidens, prevalens dan mortalitas);
    2. Kegawatan/ Severity (CFR, angka kecacatan);
    3.  Biaya (biaya langsung dan tidak langsung);
    4.  Dapat dicegah (preventability);
    5. Informasi mengenai penyakit dapat dikomunikasikan (communicability);
    6. Public interest/Kepentingan umum

    Ada beberapa hambatan surveillans epidemiologi, dintaranya:


    1.      Kerjasama lintas sektoral. (Kurang adanya partisipasi/ rendah)
    2.      Partisipasi masyarkat rendah
    Mis : pengambilan info berbelit-belit/ cenderung     menutup-nutupi
    3.      Sumber daya
    Mis: Jumlah tenaga yang kurang, Banyaknya tugas rangkap, kurangnya sarana pendukung.
    4.      Ilmu pengetahuan dan teknologi
    Mis: alat laboratorium yang kurang mendukung
    5.      Kebijakan (Birokrasi pemerintahan yang rumit)
    6.      Dana
    7.      Jarak dan Transportasi

    Lihat materi lain

    KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR

    ASPEK PENULARAN PENYAKIT DARI ORANG KE ORANG

    MANIFESTASI KLINIK PENYAKIT MENULAR



    No comments:

    Post a Comment