Saturday, September 21, 2019

KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI


PENGERTIAN

Epidemilogi berasal dari bahasa Yunani, yaitu
Epi = Pada / tentang
Demos = Masyarakat /Penduduk
Logos = Ilmu / Doktrin

Jadi epidemilogi adalah ilmu yang mempelajari tentang kejadian yang menimpa penduduk.
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat.
Merupakan suatu cabang ilmu kesehatan untuk menganalisis sifat dan penyebaran berbagai masalah kesehatan dalam suatu penduduk tertentu serta mempelajari sebab timbulnya masalah gangguan kesehatan tersebut untuk tujuan pencegahan maupun penanggulangannya
Nama Epidemiologi sendiri berkaitan dengan sejarah kelahirannya dimana epidemiologi memberi perhatian tentang penyakit yang mengenai penduduk (Epidemi)
Penyakit yang menimpa penduduk pada waktu itu hingga akhir abad ke 19 adalah penyakit wabah atau epidemi (penyakit yang mengenai penduduk secara meluas)
Pada masa lalu perhatian epidemiologi hanya terpusat pada penyakit-penyakit yang berlangsung akut sedangkan sekarang sudah termasuk  penyakit kronis
misalnya :
Osteoporosis, Stroke, Asam urat, Diabetes dll
Seiring perkembangannya, studi epidemiologi tidak hanya terkait masalah penyakit, namun semua masalah kesehatan.

Beberapa definisi epidemiologi menurut para ahli, yakni
Last
Studi tentang distribusi dan determinan tentang keadaan atau kejadian yang berkaitan dengan kesehatan pada populasi tertentu dan aplikasi studi untuk menanggulangi masalah kesehatan
Omran
Epidemiologi adalah suatu studi mengenai terjadinya distribusi keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya dan akibat-akibat yang terjadi pada kelompok penduduk.
Azrul Azwar
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan.


PENELITIAN EPIDEMIOLOGI
DISKRIPTIF
PENELITIAN EPIDEMIOLOGI
ANALITIK
  • Hanya menjelaskan keadaan suatu masalah kesehatan (who, where, when)
  • Pengumpulan  hanya pada satu kelompok masyarakat
  • Tidak bermaksud membuktikan suatu hipotesis

  • Menjelaskan mengapa suatu masalah kesehatan timbul di masyarakat (why)
  • Pengumpulan dilakukan terhadap lebih dari satu kelompok masyarakat
  • Bermaksud membuktikan suatu hipotesis


Sejarah Perkembangan Epidemiologi
  1. HOPPOCRATES (377-260 SM). Adalah filsuf dan dokter Yunani,  yang kemudian dikenal sebagai Bapak Kedokteran Modern. Hippocrater berpendapat bahwa Faktor “lingkungan hidup” berpengaruh terhadap kejadian penyakit atau gangguan kesehatan pada manusia.
  2. John Graunt (1662). Merupakan orang pertama melakukan kuantifikasi atas kejadian kesakitan dan kematian dengan menganalisis laporan mingguan kelahiran dan kematian di kota London.
  3. Veronese Fracastoro (1483-1553) dan Thomas Sydenham (1624 –1689) Melahirkan teori bahwa kontak dengan mahkluk hidup menjadi penyebab terjadinya penyakit menular
  4. Robert Koch, Dia memperkenalkan Tubekulin yang dipakai untuk mendeteksi adanya riwayat infeksi Tuberkulosis sebagai perangkap diagnosis TBC pada anak-anak. Dia juga terkenal dengan Postulac Koch yang mengemukakan tentang konsep untuk menentukan kapan mikroorganisme dapat dianggap penyebab suatu penyakit.
  5. Edwar Jenner (1749 – 1823), Menemukan metode pencegahan cacar melalui vaksinasi
  6. Prof. John Snow (1854), melalui Study kejadian wabah Cholera di London (1848-1849) dan (1853-1854), ternyata kasus-kasus Cholera yang terjadi ada kaitan erat dengan masalah penyediaan air minum oleh salah satu PAM di London yang tercemar oleh bacteri Vibrio Cholerae
  7. William Far (1839), Mengembangkan sistem pengumpulan data rutin tentang jumlah dan penyebab kematian, sekaligus penerapan data statistik vital untuk mengevaluasi problem – problem kesehatan masyarakat
  8. Framingham (1949) , Mengembangkan epidemiologi secara sistematik untuk keperluan disain, pelaksanaan dan analisi penelitian epidemiologi, hasil penelitian yang terkenal tentang faktor resiko penyakit kardiovaskuler, telah merangsang berkembangnya analisis multivariat dengan analisi regresi logistik, untuk mengetahui faktor resiko yang paling dominan
  9. Dool dan Hill, 1950, Mereka adalah peneliti pertama yang mendesain penelitian yang melahirkan bukti adanya hubungan antara rokok dan kanker paru. Keduanya adalah pelopor penelitian di bidang epidemiologi klinik.

 TUJUAN EPIDEMIOLOGI
  1. Mendiagnosis Masalah Kesehatan Komunitas
  2. Menentukan riwayat alamiah dan etiologi penyakit
  3. Menilai dan merencanakan pelayanan kesehatan

Ketiga tujuan tersebut dapat dicapai dengan melakukan survailens epidemiologi dan penelitian epidemiologi

Riwayat alamiah suatu penyakit adalah ?
Perkembangan penyakit tanpa campur tangan medis atau bentuk intervensi lainnya sehingga suatu penyakit berlangsung secara natural.

Manfaat riwayat mempelajari alamiah perjalanan penyakit :
  1. Untuk diagnostik :  masa inkubasi dapat dipakai pedoman penentuan jenis penyakit, misal dalam KLB (Kejadian Luar Biasa)
  2. Untuk Pencegahan :  dengan mengetahui rantai perjalanan penyakit dapat dengan mudah dicari titik potong yang penting dalam upaya pencegahan penyakit.
  3. Untuk terapi : terapi biasanya diarahkan ke fase paling awal. Pada tahap perjalanan awal penyakit, adalah waktu yang tepat untuk pemberian terapi, lebih awal terapi akan lebih baik hasil yang diharapkan.


MANFAAT EPIDEMIOLOGI
  1. Membantu administrasi kesehatan (Planning, Monitoring, Evaluation)
  2. Menerangkan penyebab masalah kesehatan
  3. Menerangkan pengembangan alamiah suatu penyakit (natural history of disease)
  4. Menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan (Epidemi, Pandemi, Endemi, Sporadik)

  • EPIDEMI : Penyebaran suatu penyakit dalam komunitas / daerah tertentu dalam jumlah yang melebihi batas jumlah normal atau yang biasa selama periode waktu tertentu. Contohnya : Influensa, Filariasis
  • PANDEMI : adalah Penyakit yang berjangkit menjalar ke beberapa Negara atau seluruh benua.  Contohnya :H1N1 2009 (Flu Babi)
  • ENDEMIK; adalah penyakit menular yang terus menerus terjadi di suatu tempat atau prevalensi suatu penyakit yang biasanya terdapat di suatu tempat. Contoh penyakit endemik adalah DBD, Hepatitis B, Malaria
  • SPORADIK: adalah  suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit)  yang ada di suatu wilayah tertentu frekuensinya berubah-ubah menurut perubahan waktu. Contoh Penyakit DBD, Virus Polio


Metode – Metode Epidemiologi
  1. Epidemiologi deskriptif (descriptive epidemiolgy): Mempelajari bagaimana frekuensi penyakit berubah menurut perubahan-perubahan variable-variable epidemiologi yang terdiri dari orang (person), tempat (place), dan waktu (time).
  2. Epidemiologi Analitik (Analytic epidemiology): Pendekatan atau studi ini dipergunakan untuk menguji data serta informasi-informasi yang diperoleh studi epidemiologi deskriptif. 


PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI
Secara Umum pengukuran dalam epidemiologi digunakan untuk:
  1. Mengukur Masalah Penyakit Angka Kesakitan / Morbiditas. Ukuran utamanya adalah Insiden dan Prevalensi.
  2. Mengukur Masalah kematian  (Mortalitas)


MENGUKUR MASALAH PENYAKIT / ANGKA KESAKITAN / MORBIDITAS

INSIDENSI :
Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat.
Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit, sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang : 
ü Data tentang jumlah penderita baru. 
ü Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru( Population at Risk ).
Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu
  1. INCIDENCE RATE (IR)
  2. ATTACK RATE
  3. SECONDARY ATTACK RATE


1.     INCIDENCE RATE (IR)
Incidence rate adalah frekuensi penyakit baru yang berjangkit dalam masyarakat di suatu tempat / wilayah / negara pada waktu tertentu.



Contoh;
Pada suatu daerah dengan jumlah penduduk tgl 1 Juli 2005 sebanyak 100.000 orang semua rentan terhadap penyakit Diare ditemukan laporan penderita baru sebagai berikut : bulan Januari 50 orang, Maret 100 orang, Juni 150 orang, September 10 orang dan Desember 90 orang


IR = ( 50+ 100+150+10 +90) /100.000 X 100 % = 0,4 %


Manfaat Incidence Rate adalah
1.     Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi
2.     Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi
3.     Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan.


 ATTACK RATE
Attack Rate adalah jumlah kasus baru penyakit dalam waktu wabah yang berjangkit dalam masyarakat di suatu tempat/ wilayah/ negara pada waktu tertentu.


Contoh
Pada waktu terjadi wabah morbili di kel. Y pada tahun 1987, terdapat 18 anak yang menderita morbili. Jumlah anak yang mempunyai risiko di kel tersebut  =  2000 anak

AR= 18/2000x 1000 = 0,009

Manfaat Attack Rate:
  • Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit.
  • Makin tinggi nilai AR, maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut.


Secondary Attack Rate




 
 

                              
Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orang/penduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama.

Contoh :
Jumlah Penduduk 1000 orang, dilaporkan sbb : Bulan April 2005 terjangkit penyakit X sebanyak 150 penderita.Bulan Agustus 2005 terjadi serangan penyakit yang sama dengan penderita 250 oranga

Secondary Attack rate = 250/1000-150 X 100 % = 29,41 %

PREVALENSI
Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu. Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2, yaitu :
1.     Period Prevalen Rate
2.     Point Prevalen Rate

Period Prevalen Rate Yaitu : Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan. 
Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya, misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa. 
     


 
Rumus yang digunakan :


 Contoh :
Jumlah penduduka di daerah X pada tangga 1 juli tahun 2005 sebanyak 100.000 orang, dilaporkan keadaan penyakit A sbb:
     Bulan Januari à 50 kasus lama dan 100 kasus baru.
     Maret à 75 kasus lama dan 75 kasus baru,
     Juli à 25 kasus lama dan 75 kasus baru;
     Septà 50 kasus lama dan 50 kasus baru dan
     Des à 200 kasus lama dan 200 kasus baru.
Berapa Period Prevalens rate? : 
(50+100) +(75+75)+(25+75)+(50+50)+(200+200) /100.000 X 100 % = 0,9 %

Point Prevalen Rate
      Adalah : Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu, (dalam persen/permil)
      Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.

Contoh
      Satu sekolah dengan murid 100 orang, menurut informasi yang diperoleh bahwa disekolah tersebut, dihari kemarin ada 5 orang dilaporkan menderita penyakit campak, dan hari ini 5 orang lainnya juga menderita penyakit campak
Dari kasus diatas, Berapa point prevalence rate?
      Point Prevalence rate = 10/100 x 1000 ‰= 100 ‰

MENGUKUR ANGKA KEMATIAN/ MORTALITAS
Macam – macam / Jenis Angka Kematian (Mortality Rate/Mortality Ratio) dalam Epidemiologi :
Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate )
Angka Kematian Perinatal ( Perinatal Mortality Rate )
Angka Kematian Bayi Baru Lahir ( Neonatal Mortality Rate )
Angka Kematian Bayi ( Infant Mortalaity Rate )
Angka Kematian Balita ( Under Five Mortalaty Rate )
Angka Kematian Pasca-Neonatal (Postneonatal Mortality Rate)
Angka Lahir Mati / Angka Kematian Janin(Fetal Death Rate )
Angka Kematian Ibu ( Maternal Mortality Rate )
Angka Kematian Spesifik Menurut Umur (Age Specific Death Rate)
Cause Spesific Mortality Rate ( CSMR )
Case Fatality rate ( CFR )

Peranan Epidemiologi Dalam Kesehatan Masyarakat
  1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya penyakit atau masalah kesehatan dalam masyarakat.
  2. Menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan kesehatan dan mengambil keputusan.
  3. Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah dilakukan.
  4. Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya.
  5. Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan.

Materi Lain



No comments:

Post a Comment