Saturday, September 21, 2019

KONSEP DASAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT



SEJARAH LAHIRNYA KESEHATAN MASYARAKAT

Berbicara kesehatan masyarakat tidak terlepas dari dua tokoh metologi Yunani yaitu Asclepius dan Higeia. Berdasarkan cerita Mitos Yunani tersebut Asclepius disebutkan sebagai seorang dokter pertama yang tampan dan pandai meskipun tidak disebutkan sekolah atau pendidikan apa yang telah ditempuhnya, tetapi diceritakan bahwa ia telah dapat mengobati penyakit dan bahkan melakukan bedah berdasarkan prosedur-prosedur tertentu dengan baik.
Hegeia, seorang asistenya yang juga istrinya, telah melakukan upaya kesehatan. Bedanya antara Asclepius dengan Higeia dalam pendekatan/penanganan masalah kesehatan adalah :
1.     Asclepius melakukan pendekatan (pengobatan penyakit), setelah penyakit tersebut terjadi pada seseorang.
2.     Higeia mengajarkan kepada pengikutnya dalam pendekatan masalah kesehatan melalui “hidup seimbang”, seperti mengindari makanan/minuman yang beracun, makan makanan yang bergizi (baik) cukup istirahat dan melakukan olahraga. Apabila orang sudah jatuh sakit Higeia lebih menganjurkan melakukan upaya-upaya secara alamiah untuk menyembuhkan penyakitnya tersebut, anatara lain lebih baik dengan memperkuat tubuhnya dengan makanan yang baik, daripada dengan pengobatan/pembedahan.

Dalam perkembangan selanjutnya, seolah-olah timbul garis pemisah antara kedua kelompok profesi, yakni pelayanan kesehatan kuratif (curative health care), dan pelayanan pencegahan atau preventif (preventive health care).



Pelayanan Kesehatan Kuratif
Pelayanan Preventif
Sasaran individual, jarak antara petugas kesehatan dengan pasien cenderung jauh
Sasarannya masyarakat, masalah yang ditangani pun masalah masyarakat bukan individu, hubungan antara petugas kes dgn masy bersifat kemitraan
Bersifat reaktif à menunggu masalah datang
Bersifat proaktif à mencari masalah à mengidentifikasi masalah dan melakukan tindakan
Penanganan lebih kepada  sistem biologis manusia
Pendekatan holistik à menyeluruh

Periode perkembangan kesehatan masyarakat
Perkembangan ilmu kesehatan masyarakat dikelompokkan dalam 2 periode:
  1. Periode sebelum ilmu pengetahuan. Pada periode ini masyarakat belum terlalu memahami arti pentingnya kesehatan dalam kehidupannya dalam sehari-hari, ini ditandai dengan adanya peraturan tertulis yang mengatur pembuangan limbah kotoran yang tujuan awalnya tidak untuk kesehatan tetapi karena limbah menimbulkan bau tidak sedap. Namun lama-lama mereka makin menyadari pentingnya kesehatan masyarakat setelah timbulnya berbagai macam penyakit menular menyerang sebagian penduduk dan menjadi epidemi bahkan telah menjadi endemi. Contohnya kolera namun upaya pemecahan masalah secara menyeluruh belum dilakukan.
  2. Periode ilmu pengetahuan. Periode ini masalah penyakit merupakan masalah yang komplek, sehingga jika pada periode sebelum ilmu pengetahuan belum ditemukan pemecahan masalah, pada periode ini mulai ditemukan penyebab-penyebab penyakit dan vaksin sebagai pencegah, ini dibuktikan Lous Pasteur menemukan vaksin pencegah cacar. Josep Lister menemukan asam karbol untuk sterilisasi ruang operasi dan William Marton menemukan ether sebagai anestesi pada waktu operasi. Penyelidikan dan upaya-upaya kesehatan masyarakat secara ilmiah pun mulai digalakkan. Ini dibukatikan dengan telah dikembangkannya pendidikan tenaga kesehatan profesional oleh seorang pedagang wiski dari baltimor Amerika dengan berdirinya universitas serta pemerintah Amerika membentuk departemen kesehatan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi penduduk, juga perbaikan dan pengawasan sanitasi lingkungan..

 Tokoh-Tokoh Kesmas
  • Hippocrates (460-370 SM) : bapak ilmu kedokteran
  • Anthony Van Leewenhoek (1632-1723) : mikroskop berlensa satu dan menemukan protozoa dan spermatozoa
  • John Snow (1813-1912) : ahli epidemiologi
  • Louis Pasteur (1827-1912) : vaksin pencegah cacar, penggunaan antiseptik
  • Carlos Juan Finlay (1933 - 1915) : penemu penyebab demam kuning
  • Robert Koch (1843-1910) : ahli bakteriologi kedokteran modern (penemu kuman penyebab antraks, tb, kolera)
  • Paul Ehrlich (1854-1915) : penemu obat anti sifilis


 Perkembangan kesehatan masyarakat Indonesia
Abad Ke-16  Pemerintahan Belanda mengadakan upaya pemberantasan cacar dan kolera yang sangat ditakuti masyarakat pada waktu itu. Sehingga berawal dari wabah kolera tersebut maka pemerintah Belanda pada waktu itu melakukan upaya-upaya kesehatan masyarakat.
Tahun 1807 Pemerintahan Jendral Daendels, telah dilakukan pelatihan dukun bayi dalam praktek persalinan. Upaya ini dilakukan dalam rangka upaya penurunan angka kematian bayi pada waktu itu, tetapi tidak berlangsung lama, karena langkanya tenaga pelatih.
Tahun 1888 Berdiri pusat laboratorium kedokteran di Bandung, yang kemudian berkembang pada tahun-tahun berikutnya di Medan, Semarang, surabaya, dan Yogyakarta. Laboratorium ini menunjang pemberantasan penyakit seperti malaria, lepra, cacar, gizi dan sanitasi.
Tahun 1925 Hydrich, seorang petugas kesehatan pemerintah Belanda mengembangkan daerah percontohan dengan melakukan propaganda (pendidikan) penyuluhan kesehatan di Purwokerto, Banyumas, karena tingginya angka kematian dan kesakitan.
Tahun 1927 STOVIA (sekolah untuk pendidikan dokter pribumi) berubah menjadi sekolah kedokteran dan akhirnya sejak berdirinya UI tahun 1947 berubah menjadi FKUI. Sekolah dokter tersebut punya andil besar dalam menghasilkan tenaga-tenaga (dokter-dokter) yang mengembangkan kesehatan masyarakat Indonesia.
Tahun 1930 Pendaftaran dukun bayi sebagai penolong dan perawatan persalinan. Tahun 1935  Dilakukan program pemberantasan pes, karena terjadi epidemi, dengan penyemprotan DDT dan vaksinasi massal.
Tahun 1951 Diperkenalkannya konsep Bandung (Bandung Plan) oleh Dr.Y. Leimena dan dr Patah (yang kemudian dikenal dengan Patah-Leimena), yang intinya bahwa dalam pelayanan kesehatan masyarakat, aspek kuratif dan preventif tidak dapat dipisahkan. konsep ini kemudian diadopsi oleh WHO. Diyakini bahwa gagasan inilah yang kemudian dirumuskan sebagai konsep pengembangan sistem pelayanan kesehatan tingkat primer dengan membentuk unit-unit organisasi fungsional dari Dinas Kesehatan Kabupaten di tiap kecamatan yang mulai dikembangkan sejak tahun 1969/1970 dan kemudian disebut Puskesmas.
Tahun 1952 Pelatihan intensif dukun bayi dilaksanakan. Tahun 1956  Dr.Y.Sulianti mendirikan “Proyek Bekasi” sebagai proyek percontohan/model pelayanan bagi pengembangan kesehatan masyarakat dan pusat pelatihan, sebuah model keterpaduan antara pelayanan kesehatan pedesaan dan pelayanan medis.
Tahun 1967 Seminar membahas dan merumuskan program kesehatan masyarakat terpadu sesuai dengan masyarakat Indonesia. Kesimpulan seminar ini adalah disepakatinya sistem Puskesmas yang terdiri dari Puskesmas tipe A, tipe B, dan C.
Tahun 1968 Rapat Kerja Kesehatan Nasional, dicetuskan bahwa Puskesmas adalah merupakan sistem pelayanan kesehatan terpadu, yang kemudian dikembangkan oleh pemerintah (Depkes) menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Puskesmas disepakati sebagai suatu unit pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kuratif dan preventif secara terpadu, menyeluruh dan mudah dijangkau, dalam wilayah kerja kecamatan atau sebagian kecamatan di kotamadya/kabupaten.
Tahun 1969 Sistem Puskesmas disepakati 2 saja, yaitu tipe A (dikepalai dokter) dan tipe B (dikelola paramedis). Pada tahun 1969-1974 yang dikenal dengan masa Pelita 1, dimulai program kesehatan Puskesmas di sejumlah kecamatan dari sejumlah Kabupaten di tiap Propinsi.
Tahun 1979 Tidak dibedakan antara Puskesmas A atau B, hanya ada satu tipe Puskesmas saja, yang dikepalai seorang dokter dengan stratifikasi puskesmas ada 3 (sangat baik, rata-rata dan standard). Selanjutnya Puskesmas dilengkapi dengan piranti manajerial yang lain, yaitu Micro Planning untuk perencanaan, dan Lokakarya Mini (LokMin) untuk pengorganisasian kegiatan dan pengembangan kerjasama tim.
Tahun 1984 Dikembangkan program paket terpadu kesehatan dan keluarga berencana di Puskesmas (KIA, KB, Gizi, Penaggulangan Diare, Immunisasi). Awal tahun 1990-an Puskesmas menjelma menjadi kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga memberdayakan peran serta masyarakat, selain memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.

Definisi Kesehatan Masyarakat
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,  spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis´ (Pasal 1 butir 1 UU No. 36 Tahun 2009)
Keadaan  kesempurnaan  jasmani - mental – sosial -spiritual  dan  bukan  semata-mata  bebas  dari  kelemahan,  cacat  dan  rasa  sakit,  sehingga  memungkinkan  hidup  produktif  secara  sosial dan  ekonomi
Kesempurnaan  bermakna :  Kesehatan  bertingkat-tingkat mulai  dari  kesehatan paling buruk (sekarat) sampai  kesehatan sempurna / prima.
Pekembangan Definisi Kesehatan Masyarakat
  • Batasan paling tua,  Kesmas adalah Upaya-upaya untuk mengatasi masalah sanitasi yang mengganggu kesehatan. KESMAS = SANITASI.
  • Upaya memperbaiki dan meningkatkan sanitasi lingkungan merupa¬kan kegiatan kesehatan masyarakat.
  • Kemudian pada akhir abad ke-18 dengan diketemukan bakteri-bakteri penyebab penyakit dan beberapa jenis imunisasi, maka kegiatan kesehatan masyarakat adalah pencegahan penyakit yang terjadi dalam masyarakat melalui perbaikan sanitasi lingkungan dan pencegahan penyakit Melalui imunisasi.
  • Pada abad ke 19. kesmas sudah berkembang dg baik, Kemudian diartikan sebagai upaya integrasi antaran ilmu sanitasi dan ilmu kedokteran
  • Sedangkan ilmu kedokteran itu sendiri adalah intergrasi antara ilmu biologi dan ilmu sosial
  • Selanjutnya kesmas diartikan sebagai aplikasi dan kegiatan terpadu antara sanitasi dan pengobatan (kedokteran) dalam mencegah penyakit dlm may.
  • Oleh karena  masyarakat sebagai obyek penerapan ilmu kedokteran dan sanitasi mempunyai aspek sosial dan budaya yang sangat kompleks akhirnya kesmas diartikan sebagai aplikasi keterpaduan antara ilmu kedokteran, sanitasi dan ilmu sosial dalam memcegah penyakit di masyarakat

Menurut Ikatan Dokter Amerika (1948) Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat.
Winslow (1920), mendefenisikan kesmas adalah suatu ilmu & seni  mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat untuk  :
  • Perbaikan sanitasi lingkungan
  • Pemberantasan penyakit-penyakit menular
  • Pendidikan untuk kebersihan perorangan (PHBS)
  • Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini, pencegahan dan pengobatan serta
  • Pengembangan Rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatan
Makna dari batasan Winslow
  • Ada tujuan kesehatan masyarakat yang akan dicapai.
  • Cara yang paling efektif untuk mencapai tujuan adalah melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat
  • Hakikat pengorganisian masyarakat adalah menghimpun dan mengembangkan potensi dan sumber daya yang ada dalam masyarakat sendiri.
  • Menghimpun dan mengembangkan potensi dan sumber daya pada hakekatnya adalah menumbuhkan, membina dan mengembangkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan
  • Mengembangkan partisipasi masyarakat membutuhkan pengertian, kesadaran dan penghayatan oleh masyara kat terhadap masalah masalah kesehatan.
  • Pendidikan kesehatan, upaya pelayanan kesehatan dan penyediaan fasilitas fisik sebagai suatu strategi pendekatan untuk memelihara , meningkatkan dan pemulihan kesehatan.

Dari perkembangan batasan kesehatan masyarakat tersebut dapat disimpulkan bahwa kesehatan masyarakat itu meluas dari hanya berurusan sanitasi, teknik sanitasi, ilmu kedokteran kuratif, ilmu kedokteran pencegahan sampai dengan ilmu sosial, dan itulah cakupan ilmu kesehatan masyarakat.

Ruang Lingkup Disiplin Ilmu Kesehatan Masayaraka
Disiplin ilmu yang mendasari ilmu kesehatan masyarakat antara lain, mencakup :
  1. Ilmu biologi
  2. Ilmu kedokteran
  3. Ilmu kimia
  4. Fisika
  5. Ilmu Lingkungan
  6. Sosiologi
  7. Antropologi (ilmu yang mempelajari budaya pada masyarakat)
  8. Psikologi
  9. Ilmu pendidikan


Oleh karena itu ilmu kesehatan masyarakat merupakan ilmu yang multidisiplin.
Secara garis besar, disiplin ilmu yang menopang ilmu kesehatan masyarakat, atau sering disebut sebagai pilar utama Ilmu Kesehatan Masyarakat ini antara lain sbb:
  1. Epidemiologi.
  2. Biostatistik/Statistik Kesehatan.
  3. Kesehatan Lingkungan.
  4. Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
  5. Administrasi Kesehatan Masyarakat.
  6. Gizi Masyarakat.
  7. Kesehatan Kerja.

Ruang Lingkup Kegiatan Kesmas :
  • Promotif (peningkatan kesehatan)
  • Preventif (pencegahan penyakit)
  • Kuratif (pengobatan)
  • Early diagnosis and prompt treatment
  • Rehabilitatif (pemulihan kesehatan

Kesehatan Masyarakat sebagai Seni?
Kesehatan masyarakat pada praktiknya mempunyai bentangan yang luas karena penyebab kesehatan masyarakat adalah multikausal sehingga pemecahannya harus secara multidisiplin.
Upaya-upaya yg Dikategorikan sebagai seni atau Penerapan Ilmu Kesehatan Masyarakat
  • Pemberantasan penyakit baik menular maupun tidak menular
  • Perbaikan sanitasi lingkungan
  • Perbaikan lingkungan pemukiman
  • Pemberantasan vektor
  • Pendidikan (penyuluhan) kesehatan masyarakat
  • Pelayanan kesehatan ibu dan anak
  • Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum
  • Pembinaan gizi masyarakat
  • Pengawasan obat dan minuman
  • Pembinaan peran serta masyarakat dan sebagainya 


Tujuan Kesmas
Agar setiap individu dalam masyarakat dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal (jasmani, rohani dan sosial) dan diharapkan berumur panjang dan lebih produktif
Prinsip Kesmas
  • Lebih mengutamakan tindakan pencegahan (preventif) daripada pengobatan (kuratif).
  • Dalam melaksanakan tindakan pencegahan selalu menggunakan cara-cara yang ringan biaya dan berhasil baik.
  • Menitikberatkan pada masyarakat, baik sebagai pelaku (subyek) dan sasaran (obyek)
  • Sasaran yang diutamakan adalah masyarakat yang terorganisir.
  • Mengutamakan masalah-masalah kesehatan kemasyarakatan dari pada kesehatan perorangan  

 Sasaran Kesmas
Sasaran kesmas sesuai dengan lingkup kesmas :
              Promotif : kelompok masyarakat sehat
              Preventif : kelompok orang dengan risiko tinggi
              Kuratif : kelompok orang sakit (pasien)
              Rehabilitatif : kelompok orang yang baru sembuh dari penyakit.

 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan Masyarakat
Menurut H. L Bloom, ada 4 faktor yang mempengaruhi derajad kesehatan masyarakat, diantaranya:
  1. Keturunan : adanya risiko penyakit akibat keturunan, seperti diabetes, asma, dll.
  2. Pelayanan kesehatan : ada tidaknya fasyankes, keterjangkauan, pembiayaan, program pelayanan
  3. Lingkungan : Lingkungan ini meliputi lingkungan fisik (baik natural atau buatan manusia), dan sosiokultur (ekonomi, pendidikan, pekerjaan dll). Pada lingkungan fisik, kesehatan akan dipengaruhi oleh kualitas sanitasi lingkungan dimana manusia itu berada. Hal ini dikarenakan banyak penyakit yang bersumber dari buruknya kualitas sanitasi lingkungan, misalnya; ketersediaan air bersih pada suatu daerah akan mempengaruhi derajat kesehatan karena air merupakan kebutuhan pokok manusia dan manusia selalu berinteraksi dengan air dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan lingkungan sosial berkaitan dengan kondisi perekonomian suatu masyarakat. Semakin miskin individu/ masyarakat maka akses untuk mendapatkan derajat kesehatan yang baik maka akan semakin sulit.
  4. Perilaku/Gaya hidup : Gaya hidup individu/masyarakat sangat mempengaruhi derajat kesehatan. Contohnya : dalam masyarakat yang mengalami transisi dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, akan terjadi perubahan gaya hidup pada masyarakat tersebut yang akan mempengaruhi derajat kesehatan





Refrensi
Notoatmodjo, Soekidjo.2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat ; Prinsip-prinsip Dasar. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo, 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet. ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta.
Depkes, 2005. Dr. J. Leimena, Peletak Konsep Dasar Pelayanan Kesehatan Primer (Puskesmas),http://www.depkes.go.id/



Materi lain