Bebrapa
Definisi psikologi oleh para ahli:
1. Ernest
Hilgert (1957) dalam bukunya introduction to psychology à
Psikologi adalah
ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan lainnya
2. Robert
S. Woodworth dan Marquis DG (1957) dalam bukunya Psychology à
(Psikologi
adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari aktivitas atau
tingkah laku individu dalam hubungannya dengan alam sekitarnya
3. George A. Miller (1974) dalam bukunya Psychology
and Communication à
Psikologi
adalah ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan
mengendalikan peristiwa mental dan tingkah laku.
Dari
beberapa definisi diatas, dapat diketahui bahwa terjadi keberagaman para ahli
dalam memberikan pemahaman tentang psikologi. Namun, tampak para ahli
menyepakati bahwa psikologi tidak hanya mengkaji perilaku manusia, tetapi juga
perilaku selain manusia.
Sebagaimana
dinyatakan oleh Robert S. Woodworth dan Marquis DG yang menyatakan bahwa
Psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari aktivitas atau tingkah
laku individu dalam hubungannya dengan alam sekitarnya, yang berarti bahwa
psikologi tidak hanya beriorientasi pada perilaku manusia. Lebih dari itu
psikologi mengarahkan perhatiannya terhadap hubungan manusia dengan lingkungan
sekitarnya, yang dapat berupa binatang maupun lainnya
Sebagai sebuah ilmu, psikologi harus memiliki
karakteristik ilmu artinya dalam mempelajari dan membahas
ilmunya, psikologi harus dapat menjawab pertanyaan 5W 1 H.
5W1H
yang dimaksud adalah dapat menjelaskan tentang apa itu psikologi, mengapa perlu
ada psikologi, kapan ada psikologi, dimana dan oleh siapa serta bagaimana
dengan psikologi itu
What
(apa) psikologi itu?
Psikologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam interaksinya
dengan lingkungan
Why
(Mengapa) perlu psikologi?
Pada
masa sebelum Masehi (427 SM) psikologi masih berinduk pada filsafat sebagaimana
ilmu-ilmu lain yang ada pada waktu itu. Dengan berjalannya waktu, persoalan
yang dihadapi psikologi semakin kompleks, sehingga pada akhirnya psikologi
memisahkan diri dari filsafat, untuk membangun keilmuannya secara mandiri dan
otonom, sebagaimana bidang keilmuan yang lain.
When (kapan) psikologi itu ada?
Pada
tahun 1875-1879, psikologi mulai dapat dieksperimenkan di laboratorium, maka
sejak saat itulah psikologi menyebut dirinya sebagai ilmu pengetahuan dan orang
pertama yang berbicara tentang psikologi adalah Wilhelm Wundt, pendiri
laboratorium di kota Leipzig Jerman Barat.
Where
(dimana) tempat lahirnya psikologi?
Tentunya
tempat lahirnya psikologi adalah di Leipzeig Jerman, karena di tempat itulah
psikologi mulai bisa dieksperimenkan dan dianggap sebagai ilmu pengetahuan.
Who
(siapa) yang dinyatakan sebagai bapak psikologi?
Dalam
hal ini, yang dianggap sebagai bapak psikologi adalah Wilhelm Wundt yang juga
dikenal sebagai bapak psikologi eksperimen
How
(bagaimana) psikologi itu dikembangkan?
Psikologi
yang secara umum dapat dipahami sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia
dalam interaksinya dengan lingkungan, pada perjalanan berikutnya dapat
terspesifikasi menjadi kajian-kajian yang lebih khusus, misalnya psikologi
perkembangan, psikologi klinik, psikologi abnormal, psikologi kesehatan, dan
lain sebagainya.
Objek
dari psikologi
1. Obyek
material adalah sesuatu yang dipelajari, dibahas dan
diselidiki, sedangkan
2. obyek
formal adalah cara pandang yang dilakukan oleh sebuah ilmu
untuk memahami obyek materialnya.
Dalam
hal ini obyek material dari psikologi adalah manusia dan obyek formalnya
tingkah laku manusia.
Ciri
metode ilmiah Psikologi
1. Obyektif,
artinya dapat memberikan data atau informasi yang benar sesuai dengan keadaan
obyek yang sesungguhnya.
2. Adekuat, artinya memadai, sesuai dengan masalah dan
tujuannya.
3. Reliabel,
artinya dapat dipercaya untuk memberikan informasi yang tepat.
4. Valid,
artinya sesuai dengan kenyataan dan dapat dipertanggung jawabkan.
5. Sistematis,
artinya memberikan informasi yang tersusun dengan baik, sehingga memudahkan
dalam penarikan kesimpulan.
6. Akurat,
artinya memberikan data dengan teliti.
Pengembangan
kajian psikologi dilakukan melalui beberapa metode, yakni
1. Metode
eksperimental dan
2. Metode
non eksperimental yang meliputi
• Metode
observasi,
• Metode
studi kasus,
• Metode
survey dan
• Metode
korelasional.
Konsep
Dasar perilaku
Perilaku
manusia sangat berbeda antara satu dengan lainnya. Perilaku itu sendiri adalah
suatu fungsi dari interaksi antara seseorang individu dengan lingkungannya. Ditilik
dari sifatnya, perbedaan perilaku manusia itu disebabkan karena
Kemampuan,
Kebutuhan,
Cara
berpikir untuk menentukan pilihan
perilaku,
Pengalaman, dan
Reaksi afektifnya
Pendekatan
yang sering dipergunakan untuk memahami perilaku manusia adalah;
1. Pendekatan
kognitif,
2. Reinforcement,
dan
3. Psikoanalisis.
Untuk
memahami perilaku, maka ketiga
pendekatan tersebut harus dipandang dari berbagai segi,
diantaranya;
Penekanan,
Penyebab timbulnya perilaku, Proses timbulnya perilaku, Kepentingan masa lalu, Tingkat kesadaran, Data yang dipergunakan
1. Penekanan.
Pendekatan
kognitif menekankan mental internal seperti berpikir dan menimbang.
Pendekatan
penguatan (reinforcement) menekankan pada peranan lingkungan dalam
perilaku manusia. Lingkungan dipandang sebagai suatu sumber stimuli yang dapat
menghasilkan dan memperkuat respon perilaku.
Pendekatan
psikoanalitis menekankan peranan sistem personalitas di dalam menentukan
sesuatu perilaku. Lingkungan dipertimbangkan sepanjang hanya sebagai ego yang
berinteraksi dengannya untuk memuaskan keinginan.
2. Penyebab
Timbulnya Perilaku
Pendekatan
kognitif, perilaku dikatakan timbul dari ketidakseimbangan atau ketidaksesuaian
pada struktur kognitif, yang dapat dihasilkan dari persepsi tentang lingkungan.
Pendekatan
reinforcement menyatakan bahwa perilaku itu ditentukan oleh stimuli
lingkungan baik sebelum terjadinya perilaku maupun sebagai hasil dari perilaku.
Menurut
pendekatan psikoanalitis, perilaku itu ditimbulkan oleh tegangan (tensions)
yang dihasilkan oleh tidak tercapainya keinginan.
3. Proses.
Pendekatan
kognitif menyatakan bahwa kognisi (pengetahuan dan pengalaman) adalah proses
mental, yang saling menyempurnakan dengan struktur kognisi yang ada.
Pendekatan
reinforcement, lingkungan yang beraksi dalam diri individu mengundang
respon yang ditentukan oleh sejarah. Sifat dari reaksi lingkungan pada respon
tersebut menentukan kecenderungan perilaku masa mendatang.
Dalam
pendekatan psikoanalitis, keinginan dan harapan dihasilkan dalam Id kemudian
diproses oleh Ego dibawah pengamatan Superego.(Sigmund Freud )
Menurut
Sigmund Freud, kepribadian itu terdiri dari tiga unsur, yaitu: 1.Id; 2.Ego;
3.Superego, yang menurut beliau ketiga unsur tersebut bekerja sama untuk
menghasilkan perilaku manusia yang komples. Id merupakan sumber segala energi
psikis sehingga Id merupakan komponen utama dalam kepribadian. Id adalah satu-satunya
komponen kepribadian yang hadir sejak lahir, aspek kepribadiannya sadar dan
termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Id didorong oleh prinsip
kesenangan yang berusaha untuk memenuhi semua keinginan dan kebutuhan, apabila
tidak terpenuhi maka akan timbul kecemasan dan ketegangan. Menurut Frued Id
mencoba untuk menyelesaikan ketegangan yang diciptakan oleh prinsip kesenangan
dengan proses utama yang melibatkan proses dalam pembentukan citra mental dari
objek yang diinginkan sebagai cara untuk memuaskan kebutuhan. Sebagai contoh
adalah ketika merasa lapar atau haus maka akan segera memenuhi kebutuhan
tersebut dengan makan atau minum sampai id tersebut terpenuhi.
Yang
kedua adalah Ego. Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk
menangani dengan realitas. Menurut Freud, ego berkembang dari id dan memastikan
bahwa dorongan dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia
nyata. Fungsi ego baik di pikiran sadar, prasadar, dan tidak sadar. Ego
beroperasi menurut proses sekunder. Tujuan proses sekunder adalah mencegah
terjadinya tegangan sampai ditemukannya suatu objek yang cocok untuk pemuasan
kebutuhan. Dengan kata lain fungsi ego adalah menyaring dorongan-dorongan yang
ingin dipuaskan oleh Id berdasarkan kenyataan.
Dan
komponen yang terakhir adalah Superego. Superego adalah suatu gambaran
kesadaran akan nilai-nilai dan moral masyarakat yang ditanam oleh
adat-istiadat, agama, orangtua, dan lingkungan. Pada dasarnya Superego adalah
hati nurani, jadi Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian, baik
yang benar atau yang salah. Superrgo hadir dalam sadar, prasadar dan tidak
sadar. Id, Ego dan Superego saling mempengaruhi satu sama lain, ego bersama
dengan superego mengatur dan mengarahkan pemenuhan id dengan berdasarkan
aturan-aturan yang benar dalam masyarakat, agama dan perilaku yang baik atau
buruk.
Menurut
Sigmund Freud, kunci kepribadian yang sehat adalah keseimbangan antara Id, Ego
dan Superego.
4. Kepentingan Masa lalu dalam menentukan Perilaku.
Pendekatan
kognitif tidak memperhitungkan masa lalu (ahistoric). Pengalaman masa
lalu hanya menentukan pada struktur kognitif, dan perilaku adalah suatu fungsi
dari pernyataan masa sekarang dari sistem kognitif seseorang, tanpa
memperhatikan proses masuknya dalam sistem.
Teori
reinforcement bersifat historic. Suatu respon seseorang pada
suatu stimulus tertentu adalah menjadi
suatu fungsi dari sejarah lingkungannya.
Menurut
pendekatan psikoanalitis, masa lalu seseorang dapat menjadikan suatu penentu
yang relatif penting bagi perilakunya. Kekuatan yang relatif dari Id, Ego dan
Superego ditentukan oleh interaksi dan pengembangannya dimasa lalu.
5. Tingkat
dari Kesadaran.
Dalam
pendekatan kognitif memang ada aneka ragam tingkatan kesadaran, tetapi dalam kegiatan
mental yang sadar seperti mengetahui, berpikir dan memahami, dipertimbangkan
sangat penting.
Dalam
teori reinforcement, tidak ada perbedaan antara sadar dan tidak.
Biasanya aktifitas mental dipertimbangkan menjadi bentuk lain dari perilaku dan
tidak dihubungkan dengan kasus kekuasaan apapun. Aktifitas mental seperti berpikir dan berperasaan dapat saja
diikuti dengan perilaku yang terbuka, tetapi bukan berarti
bahwa berpikir dan berperasaan dapat menyebabkan terjadinya perilaku terbuka.
Pendekatan
psikoanalitis hampir sebagian besar aktifitas mental adalah tidak sadar.
Aktifitas tidak sadar dari Id dan
Superego secara luas menentukan perilaku
6. Data.
Dalam
pendekatan kognitif, data atas sikap, nilai, pengertian dan pengharapan pada
dasarnya dikumpulkan lewat survey dan kuesioner.
Pendekatan
reinforcement mengukur stimuli lingkungan dan respon materi atau fisik
yang dapat diamati, lewat observasi langsung atau dengan pertolongan sarana
teknologi.
Pendekatan psikoanalitis
menggunakan data ekspresi dari keinginan, harapan, dan bukti penekanan
dan bloking dari keinginan tersebut lewat analisa mimpi, asosiasi bebas, teknik
proyektif, dan hipnotis.
Pengertian
Psikologi kaitannya dengan Kesehatan
Psikologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan
lingkungannya.
Berdasarkan
tujuannya, psikologi dibedakan atas:
1. Psikologi
Teoritis: Psikologi dipelajari dengan tujuan untuk mengembangkan ilmu.
2. Psikologi Praktis: Psikologi dipelajari dengan tujuan
untuk kebutuhan praktis, khususnya problem solving.
Berdasarkan
objek yang dipelajarinya, dibedakan atas:
1.
Psikologi Umum
Psikologi
umum bertujuan menyelidiki dan mempelajari kegiatan-kegiatan atau
aktivitas-aktivitas psikis manusia yang tercermin dalam tingkah laku pada
umumnya, khususnya pada manusia dewasa
yang normal dan berkultur (tidak terisolasi).
2.
Psikologi Khusus
Psikologi
Khusus bertujuan menyelidiki dan mempelajari segi-segi kekhususan dari
aktivitas–aktivitas psikis manusia. Psikologi khusus ini lebih bersifat
praktis/aplikatif.
Bidang-bidang
dalam Psikologi Khusus, antara lain:
1. Psikologi
Konseling & Klinis
2. Psikologi
Eksperimen
3. Psikologi
Perkembangan
4. Psikologi
Sosial
5. Psikologi
Kepribadian
6. Psikologi
Kesehatan
7. Psikologi
Sekolah & Pendidikan
8. Psikologi
Industri dan organisasi
9. Psikologi
Lingkungan
10.
Psikologi Lintas Budaya
Psikologi
kesehatan mempelajari faktor psikologis yang mempengaruhi kesehatan. Misalnya:
gaya hidup, stres dan coping.
Ruang
lingkup psikologi kesehatan meliputi:
a) Lingkungan
akademik: Sekolah dan universitas (Fakultas kedokteran, Fakultas kesehatan,
fakultas psikologi, dll)
b) Klinik:
Rumah sakit, pusat kesehatan mental masyarakat (biro konsultasi psikologi),
Praktek pribadi
c) Organisasi : Instansi pemerintah dan swasta, Industri
atau perusahaan
Tujuan dari psikologi kesehatan adalah:
1. Mengevaluasi
tingkah laku dalam etiologi penyakit
2. Memprediksi
tingkah laku tidak sehat
3. Memahami
peran psikologi dalam experience of illness
4. Mengevaluasi
peran psikologi dalam treatmen
5. Selain
itu, teori-teori psikologi juga dapat dimanfaatkan dalam mempromosikan tingkah
laku sehat dan mencegah sakit/munculnya penyakit dalam skala individu maupun
yang lebih luas (kelompok, komunitas maupun masyarakat).
Perilaku
yang berkaitan dengan kesehatan meliputi:
Kebiasaan
yang merugikan kesehatan (health impairing habits) yang juga disebut “behavioural
pathogens seperti merokok, memakan makanan berlemak, minum minuman
beralkohol dll
Tingkah
laku yang menunjang kesehatan (health-protective behaviours), atau “behavioural
immunogens” seperti mengikuti pemeriksaan kesehatan dan mengikuti kegiatan
olah raga secara aktif.
Perkembangan
Ilmu Psikologi
Sebelum
psikologi menjadi ilmu pengetahuan yang mandiri, induk dari psikologi adalah
filsafat, sebagaimana ilmu-ilmu yang lain.
Kemandiriannya
sebagai sebuah ilmu, sejak didirikannya laboratorium psikologi pertama di
Leipzig Jerman, pada tahun 1879 oleh Wilhelm Wundt.
Sejak
psikologi berdiri sendiri dengan menggunakan metode-metodenya sendiri dalam
penelitian ilmiahnya, timbullah berbagai corak khusus dalam psikologi yang
berbeda antara psikologi lama dan psikologi modern.
Psikologi
lama
a) Psikologinya
adalah psikologi unsure, yaitu mendasarkan pandangan pada elemen dan
unsur-unsur yang berdiri sendiri dan diselidiki sendiri-sendiri
b) Dalam
peninjauannya, mencari hukum sebab akibat, hukum kausal dan bersifat mekanis
c) Meninjau
kehidupan kejiwaan secara terpisah dari subyeknya, yaitu manusia. Oleh karena itu, disebut kehidupan jiwa yang pasif.
Psikologi
Modern
a) Mendasarkan
peninjauannya pada psikologi totalitas, yaitu berpangkal pada keseluruhan psychophysis
àstimulus
dan sensasi
b) Dalam
meninjau kehidupan kejiwaan, melihat hubungan kejiwaan sebagai bagian dari kehidupan
manusia sebagai makhluk hidup yang mempunyai tujuan tertentu.
c) Psikologi
dalam peninjauannya selalu mendasarkan pada peninjauan kehidupan kejiwaan dalam
hubungannya dengan subyeknya, yaitu manusia.
No comments:
Post a Comment