Thursday, October 24, 2019

KONSEP DASAR BIOSTATISTIK


Statistik adalah Sekumpulan konsep dan metode yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, menyajikan, dan menafsirkan serta menginterpretasi data tentang bidang kegiatan tertentu, dan kemudian menarik kesimpulan dari suatu kegiatan tersebut.

Contoh statistic
1.     Suatu studi dilakukan untuk melihat efek dari dua macam bentuk mekanan (cair dan padat) yang mempunyai kadar protein tinggi apakah menghasilkan penyerapan yang sama pada anak-anak
2.     Mempelajari hubungan nilai ujian Biostatistik dengan tingkat kehadiran mahasiswa

Statistika Kesehatan  adalah Data /informasi yang berkaitan dengan masalah kesehatan
Contoh : AKI, Sarana kesehatan, cakupan imunisasi, pelayanan kesehatan,dll

Fungsi Statistika Kesehatan
ü Perencanaan program pelayanan kesehatan

ü Penyelesaian masalah kesehatan
ü Analisis berbagai penyakit selama periode waktu tertentu (time series analysis)
ü Menentukan penyebab timbulnya penyakit baru yang belum diketahui
ü Menguji manfaat obat bagi penyembuhan penyakit (setelah hasil uji klinik dinyatakan berhasil)
ü Secara administratif untuk memberi penerangan tentang kesehatan kepada masyarakat


TUJUAN STATISTIK
1.     Memberikan gambaran/ ukuran mengenai status/ derajat kesehatan. Contoh:
à Angka Kematian Bayi
à Angka Kematian Ibu
2.     Untuk evaluasi program kesehatan.
     Contoh: Status Kesehatan
            *10 tahun yang lalu  AKI = 125/100000
            * Sekarang AKI = 75/100000
3.     Untuk merencanakan program kesehatan
Contoh:  Didapat data pola penyakit di suatu daerah, akan menjadi dasar pengalokasian sumber daya kesehatan.

Macam- Macam Statistik
1.     Statistika Deskriptif
Statistika Deskriptif: suatu kegiatan mengumpulkan data sampai mendapatkan informasi dengan jalan menyajikan dan menganalisa  data yang telah terkumpul atau sengaja dikumpulkan
Contoh :
Untuk menggambarkan karakteristik penduduk diperlukan data seperti: umur, jenis kelamin, status perkawinan, dsb

2.     Statistika Inferens (Induktif)
suatu metode yang digunakan untuk menggeneraslisir nilai-nilai sampel menjadi nilai populasi dimana sempel itu diambil.
Contoh :
Untuk menganalisa hubungan pertambahan berat badan Ibu hamil dengan berat lahir di daerah Cibinong diambil sampel di RSUD Cibinong

Pengelompokan lainnya

}  Statistik Parametrik:
Ilmu statistika yang mempertimbangkan jenis sebaran/distribusi data, yaitu apakah data menyebar normal atau tidak.
Jika data tidak menyebar normal, perlu dilakukan transformasi agar data mengikuti sebaran normal, sehingga bisa dikerjakan dg statistika parametrik.
Contoh metode statistika parametrik: uji-z (1 atau 2 sampel), uji-t (1 atau 2 sampel), korelasi pearson, Perancangan Percobaan (1 or 2-way ANOVA parametrik), dll.

}  Statistika Non-Parametrik
Statistika bebas sebaran (tdk mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi, baik normal atau tidak).
Biasanya digunakan untuk menganalisis data berjenis Nominal atau Ordinal. Karena data berjenis Nominal dan Ordinal tidak menyebar secara normal.
Contoh metode Statistika non-parametrik: Binomial test, Chi-square test, Median test, Friedman Test, dll. 

DATA adalah Himpunan angka yang merupakan nilai dari unit sampel sebagai hasil mengamati atau mengukurnya.













Macam - Macam Data ditinjau dari jenisnya
1.     Data kualitatif, yaitu data yang berbentuk kualitas.

Misalnya suatu pernyataan tentang KB (keluarga berencana) sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju.
2.     Data kuantitatif, yaitu data dalam bentuk bilangan (numerik).
Misalnya, jumlah balita yang telah mendapatkan imunisasi
3.     Data diskrit, yaitu data yang berbentuk bilangan bulat
Contoh : Jumlah Anak dalam keluarga, jumlah penderita penyakit TBC, jumlah kecelakaan dijalan raya dll
4.     Data Kontinu, Yaitu data yang merupakan rangkaian data yang nilainya berbentuk desimal. Misalnya tinggi badan162,5 cm, berat badan 63,8Kg dll

Macam - Macam Data ditinjau dari sumber data
1.     Data Primer
      Dikumpulkan secara langsung oleh peneliti
2.     Data Sekunder
Data yang diperoleh dari suatu sumber  dan biasanya sudah di kompilasi oleh yang mempunyai data. 

Syarat Data
  • Obyektif
  • Representatif
  • Up to date

 VARIABEL DAN SKALA  PENGUKURAN VARIABEL
Variabel adalah sifat yang akan diukur atau diamati yang nilainya bervariasi antara satu objek ke objek lainnya.
Contoh:
ü Untuk mengamati bayi baru lahir,  variabel yang akan diamati adalah berat badan, panjang badan (nilai ini bervariasi antara satu bayi dengan bayi lainnya)
ü Untuk menilai kinerja Rumah Sakit
            à variabel yang akan dinilai adalah …?

Skala Pengukuran
Skala pengukuran adalah sebuah acuan yang digunakan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam satuan alat ukur.
Dengan menggunakan skala pengukuran, maka alat ukur yang digunakan akan menghasilkan data kuantitatif.
Setelah proses pengukuran yang menghasilkan data kuantitatif yang berupa angka-angka tersebut baru lah kemudian ditentukan analisis statistik yang cocok untuk digunakan.
Di dalam ilmu statistik, skala pengukuran dibagi menjadi 4, yaitu sebagai berikut:

1.     Nominal
Skala nominal merupakan skala pengukuran paling sederhana atau tingkatannya paling rendah di dalam suatu penelitian.
Skala ini hanya digunakan untuk memberikan kategori saja. Misalnya digunakan untuk memberi label, simbol, lambang, atau nama pada sebuah kategori sehingga akan mempermudah pengelompokan data menurut kategorinya.
Pada skala nominal ini, peneliti akan mengelompokkan objek, baik individu atau pun kelompok kedalam kategori tertentu dan disimbolkan dengan label atau kode tertentu.
Kemudian, angka yang diberikan kepada objek hanya memiliki arti sebagai label atau pembeda saja dan bukan untuk menunjukkan adanya tingkatan.
ciri-ciri dari skala nominal
ü Nilai dapat dibedakan/klasifikasi pengamatan dapat dilakukan
ü Setiap objek akan masuk dalam 1 kelompok. (tidak tumpang tindih)
ü Nilainya sederajat
 Contoh: Jenis Kelamin, Agama , pekerjaan, asal daerah  
   
2.     Ordinal

Skala ordinal merupakan skala pengukuran yang sudah menyatakan peringkat antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan juga tidak harus sama.
Skala ordinal ini memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada skala nominal, karena skala ini tidak hanya menunjukkan kategori saja tetapi juga menunjukkan peringkat.
Di dalam skala ordinal, objek atau kategorinya disusun berdasarkan urutan tingkatannya, dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya,
Ciri-ciri dari skala ordinal antara lain
ü Nilai dapat dibedakan
ü Ada tingkatan/ urutan pengamatan dapat dilakukan tapi belum ada jarak.
Contoh: Pendidikan; SD, SMP, SMU
kelas, semester, juara, peringkat

3.     Interval

Skala Interval merupakan skala pengukuran yang bisa digunakan untuk menyatakan peringkat untuk antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan pun sudah jelas, hanya saja tidak memiliki nilai 0 (nol) mutlak.
Skala interval ini bisa dikatakan berada diatas skala ordinal dan nominal. Besar interval atau jarak satu data dengan data yang lainnya memiliki bobot nilai yang sama. Besar interval ini bisa saja di tambah atau dikurang.
Ciri-ciri dari skala Interval
ü Nilai dapat dibedakan
ü Ada tingkatan
ü Ada jarak.
            Contoh:
ü Suhu/ temperature. Misalnya 40’ lebih panas 15’ dari temperatur 25’
ü Suatu ruangan memiliki suhu 0’, ini bukan berarti bahwa ruangan tersebut tidak ada suhunya. Angka 0’ disini merupakan suhu, hal ini dikarena pada skala interval 0 (nol) bukanlah nilai yang mutlak.
ü jam 00.00 bukan berarti waktunya kosong atau tidak ada nilainya, karena jam 00.00 sendiri masih menunjukkan waktu dimana jam 00.00 sama dengan jam 12 malam.
4.     Rasio

Skala rasio adalah skala pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran yang bisa dibedakan, diurutkan, memiliki jarak tertentu, dan bisa dibandingkan.
Skala rasio merupakan tingkatan skala paling tinggi dan paling lengkap dibanding skala-skala lainnya. Jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak. Nilai nol mutlak berarti benar-benar menyatakan tidak ada.

Ciri-ciri dari skala Ratio

ü Nilai dapat dibedakan
ü Ada tingkatan
ü Ada jarak.
ü Sudah ada kelipatan
ü Mempunyai nilai Nol Mutlak
            Contoh: Berat badan
ü 1 Karung beras dengan berat  50 Kg  sama dengan berat dari  2 karung beras yang isinya 25 kg
ü Satu jerigen dengan Volume air 10 liter,sama dengan 4 jerigen air dengan masing masing 2,5 liter
ü Tinggi badan Agung adalah 190 cm sedangkan tinggi badan Supri adalah 95 cm. Pada situasi ini dapat dikatakan bahwa jarak tinggi badan supri dengan Agung adalah 95 cm. Bisa juga dikatakan bahwa tinggi badan Agung 2 kali tinggi badan supri.