Ada 2 Jenis Uji T yaitu
·
T Independen (Uji
beda dua mean dependen)
·
T Dependen (Uji
beda dua mean independen)
Perbedanan dasar dari Uji T dependen dan
Independen
·
Dikatakan
kelompok independen bila data kelompok yang satu tidak tergantung dari kelopok
kedua, misalnya membandingkan mean tekanan darah sistolik orang desa dengan
orang kota. Tekanan darah orang kota independen (tidak tergantung) dengan orang
desa.
·
Dilain pihak,
kedua kelompok data dikatakan dependen/pasangan bila kelompok data yang
dibandingkan datanya saling mempunyai ketergantungan, misalnya data berat badan
sebelum dan sesudah mengikuti program diet berasal dari orang yang sama (data
sesudah dependen/tergantung dengan data sebelum).
Uji
T Independen /Uji beda dua mean independen
Tujuan: untuk mengetahui perbedaan mean dua
kelompok data independen,
syarat yang harus
dipenuhi:
a. Data berdistribusi normal/simetris.
b. Kedua kelompok data independen.
c. Variabel yang dihubungkan berbentuk numerik
dan katagorik (ket: variabel katagorik hanya dengan dua kelompok).
Uji
T Dependen / Uji beda dua mean dependen (Paired sample)
Tujuan : Untuk menguji perbedaan mean anatara
dua kelompok data yang dependen.
Contoh kasus:
·
Apakah ada perbedaan
tingkat pengetahuan antara sebelum dan sesudah dilakukan pelatihan.
·
Apakah ada
perbedaan berat badan antara sebelum dan sesudah mengikuti program diet.
Syarat :
a. Distribusi data normal
b. Kedua kelompok data dependen/pair
c. Jenis variabel: numerik dan katagorik (dua
kelompok)
Untuk lebih jelas dan lebih dipahami, alangkah
baiknya kita lanjut ke pembahasan satu persatu. Sebelum lanjut ke pembahasan,
Download dlu lembar kerja, agar bisa dipakai untuk latihan.
UJI
T INDEPENDEN
Kasus Uji t independen
Contoh
pertanyaan penelitian
• apakah ada perbedaan kadar Hb antara ibu yang
menyusui eksklusif dengan ibu yang menyusuinya tidak eksklusif,
dari pertanyaan penelitian diatas,
maka Hipotesis yang dapat kita ajukan adalah
• H0 è
Tidak Ada Perbedaan Hb antara ibu yang menyusui eksklusif dengan ibu yang
menyusuinya tidak eksklusif
• Ha è
Ada Perbedaan Hb antara ibu yang menyusui eksklusif dengan ibu yang menyusuinya
tidak eksklusif
Caranya:
1. Aktifkan/bukalah file data “ASI.SAV” download Disini
2. Dari menu utama SPSS, pilih menu ‘Analyze”,
kemudian pilih sub menu “Compare Means’, lalu pilih “Independen-Samples T
Test”
3. Pada layar tampak kotak yang di dalamnya ada
kotak ‘Test variable (s)’ dan ‘Grouping Variable’. Ket: kotak test
varibles tempat memasukkan variabel numeriknya, sedangkan kotak grouping
variable untuk memasukkan variabel katagoriknya, ingat
jangan sampai terbalik.
4. Klik ‘hb’ dan msukkan ke kotak ‘Test variable’
5. Klik variabel ‘Jenis Pemberian ASI’ dan
masukkan ke kotak‘Grouping Variable’.
6. Klik ‘Define Group’,
kemudian di layar nampak kotak isian. Anda diminta mengisi kode variabel ‘Jenis Pemberian ASI’
ke dalam kedua kotak. Pada contoh ini, kitatahui bahwa ‘0’ kode untuk yang tidak
eksklusif dan kode ‘1’ untuk Yang eksklusif. Jadi ketiklah 0 pada Group 1” dan
1 pada “Group 2”
6. Klik “Continue”
7. Klik “OK” untuk menjalankan prosedur
perintahnya, dan hasilnya sbb:
Hasilnya akan keluar OUTPUT sebagai berikut
Analisis Output
1. Pada tampilan di atas dapat dilihat nilai
rata-rata, standar deviasi dan standar error kadar Hb ibu untuk masing-masing
kelompok. Rata-rata kadar Hb ibu yang menyusui ekslusif adalah 10,277 gr%
dengan standar deviasi 1,322 gr%, sedangkan untuk ibu yang menyusui non
eksklusif, rata-rata kadar Hb-nya adalah 10,421 gr% dengan standar deviasi 1,471 gr%.
2. Hasil uji T dapat dilihat pada tabel bawah,
SPSS akan menampilkan dua uji T, yaitu uji T dengan asumsi varian kedua
kelompok sama (equal variances assumed) dan uji T dengan asumsi varian kedua
kelompok tidak sama (equal variances not assumed).
3. Untuk, memilih uji
mana yang kita pakai, dapat dilihat
uji kesamaan varian melalui uji Levene.
4. Lihat nilai p Levene test, Ketentuan, Jika nilai p < alpha (0,05) maka varian
berbeda dan Jika nilai p > alpha (0,05)
maka varian sama (equal).
5. Pada uji Levene di atas menghasilkan nilai p =
0,806 sehingga dapat disimpulkan bahwa pada alpha 5%, didapat tidak ada perbedaan
varian (varian kedua kelompok sama).
6. Selanjutnya dicari p value uji t pada bagian
varian sama (equal variances) di kolom sig (2 tailed) ,yaitu sebesar p=0,725
artinya tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata kadar Hb antara ibu yang
menyusui eksklusif dengan ibu yang menyusui non eksklusif. (H0 diterima
dan Ha ditolak !)
Penyajian dan Interpretasi
di laporan penelitian:
Tabel 5.1
Distribusi Rata-Rata Kadar HB Responden
Menurut Perilaku Menyusui
di Puskesmas X Tahun 2019
Jenis Perilaku
Menyusuhi
|
Mean
|
SD
|
SE
|
P Value
|
N
|
Tidak Eksklusif
|
10,417
|
1,4693
|
0,2999
|
0,725
|
24
|
Ya Eksklusif
|
10,277
|
1,3228
|
0,2594
|
26
|
Interpretasi :
Rata-rata kadar Hb ibu yang tidak menyusui
secara eksklusif adalah 10,417 gr% dengan standar deviasi 1,4693 gr%, sedangkan
untuk ibu yang menyusui eksklusif rata-rata kadar Hb-nya adalah 10,227 gr% dengan standar deviasi 1,3228 gr%.
Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,729,
berarti pada alpha 5% terlihat tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata
kadar Hb antara ibu yang menyusui secara non eksklusif dengan yang eksklusif.
UJI T DEPENDEN
Uji T dependen
seringkali disebut uji T Paired/Related atau pasangan.
Uji T dependen
sering digunakan pada analisis data penelitian eksperimen
Dengan kata lain
disebut dependen bila responden diukur dua kali/diteliti dua kali, sering orang
mengatakan penelitian pre dan post.
Misalnya
a. Ingin membandingkan berat badan antara sebelum
dan sesudah mengikuti program diet.
b. Membandingkan rata-rata kadar Hb antara
pengukuran pertama dengan kadar Hb pengukuran kedua
Disini terlihat
sampelnya dependen karena orangnya sama diukur dua kali.
Kasus Uji T
Dependen
Contoh pertanyaan penelitian
• Apakah ada perbedaan kadar Hb antara
pengukuran pertama dengan pengukuran kedua?
Dari pertanyaan penelitian diatas, maka Hipotesis yang dapat kita ajukan adalah
• H0 è
Tidak ada perbedaan kadar Hb antara pengukuran pertama dengan pengukuran kedua
• Ha è
Ada perbedaan kadar Hb antara pengukuran pertama dengan pengukuran kedua
Caranya:
1. Pastikan anda berada di file “ASI.SAV”. Download Disini
2. Dari menu utama SPSS, pilih menu ‘Analyze”,
kemudian pilih sub menu “Compare Means’, lalu pilih “Paired-Samples T Test
3. Klik ‘hb1’
4. Klik ‘hb2’
5. Klik tanda panah sehingga kedua variabel masuk
kotak sebelah kanan
6. Klik ‘OK’
Hasilnya akan keluar OUTPUT sebagai berikut
Analisis Output
1. Pada tabel pertama
terlihat statistik deskriptif berupa rata-rata dan standar deviasi kadar Hb antara pengukuran pertama dan
pengukuran kedua.
2. Rata-rata kadar Hb pada
pengukuran pertama (hb1) adalah 10,344 gr% dengan standar deviasi 1,38 gr%. Pada pengukuran kedua (hb2)
didapat rata-rata kadar Hb adalah 10,776 gr% dengan standar deviasi 1,33 gr%.
3. Uji T berpasangan dilaporkan pada tabel kedua,
terlihat nilai mean perbedaan antara pengukuran pertama dan kedua adalah 0,432 dengan standar
deviasi 0,792.
4. Perbedaan ini diuji dengan uji T berpasangan
menghasilkan nilai p yang dapat dilihat pada kolom “Sig (2-tailed)”. à nilai p=0,0005, maka dapat disimpulkan ada
perbedaan yang signifikan kadar hb antara pengukuran pertama dengan pengukuran kedua.
Tabel 5.2
Distribusi Rata-Rata Kadar Hb
Responden Menurut Pengukuran pertama dan Kedua
di Puskesmas X Tahun 2019
Variabel kadar HB
|
Mean
|
SD
|
SE
|
Beda Mean I & II
|
Beda
SD I & II
|
P Value
|
N
|
Pengukuran
I
|
10,344
|
1,4693
|
0,196
|
0,4320
|
0,792
|
0,0005
|
50
|
Pengukuran
II
|
10,776
|
1,3228
|
0,188
|
Interpretasi:
Rata-rata kadar Hb pada pengukuran pertama
adalah 10,344 gr% dengan standar deviasi 1,47 gr%. Pada pengukuran kedua
didapat rata-rata kadar Hb adalah 10,776 gr% dengan standar deviasi 1,32 gr%.
Terlihat nilai mean perbedaan antara pengukuran pertama dan kedua adalah 0,4320 dengan standar
deviasi 0,792.
Hasil uji statistik didapatkan nilai 0,0005.
pada alpha 0,05, p value ≤=ἀ maka dengan demikian H0 ditolak dan Ha
diterima, artinya ada perbedaan yang signifikan antara kadar Hb pengukuran pertama dan kedua.
Refrensi:
Sutanto Priyo Hastono 2007: Analisis Data . FKM Universitas Indonesia Depok